www.bisnis.com: Â 04 Maret 2019 12:53 WIB
Pemerintah dinilai perlu membenahi sisi hulu industri minyak dan gas nasional demi mengoptimalkan potensi cadangan raksasa atau giant field.
Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah dinilai perlu membenahi sisi hulu industri minyak dan gas nasional demi mengoptimalkan potensi cadangan raksasa atau giant field.
Pengamat Energi dari ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, pemerintah mengklaim setidaknya ada 10 wilayah kerja yang memiliki potensi cadangan migas raksasa.
Kendati demikian, menurutnya, potensi tersebut tidak akan menarik bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) selama pemerintah tidak melakukan pembenahan di industri hulu migas. Dia menilai, ada banyak faktor yang harus dibenahi untuk menarik KKKS seperti iklim investasi dan kepastian hukum.
“Ya iklim investasinya harus kondusif, dijamin kepastian hukum. Skema bisnis yang ditawarkan attractive dan diberikan kemudahan-kemudahan dan penyederhanaan dalam proses birokrasi perizinannya. Serta, kualitas data blok tersebut juga perlu yang bermutu,” katanya, Minggu (3/3/2019).
Dalam hal ini, Pri Agung menilai meski pemerintah menggratiskan akses data wilayah kerja, namun hal itu belum tentu menarik minat KKKS.
“Iya, belum tentu, karena banyak faktor lain yang lebih menentukan. Apalagi secara finansial biaya akses data yang digratiskan itu kan juga tidak seberapa bagi investor migas.”
Adapun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan akan terus memburu cadangan migas baru untuk dieksplorasi mengingat makin meningkatnya kebutuhan minyak dan gas bumi (migas).
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebut sejauh ini Indonesia masih memiliki potensi migas raksasa (giant field) di beberapa wilayah.
Salah satu wilayah tersebut adalah South Sumatera (Fractured Basement Play). Kata Arcandra, di wilayah tersebut telah ditemukan cadangan gas bumi sebesar 2 triliun kaki kubik (TCF) gas di Wilayah Kerja Sakakemang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dengan Repsol sebagai KKKS nya.
“Semoga ini bisa membangkitkan semangat eksplorasi di Indonesia ke depan, karena masih banyak basin kita dan play kita yang belum di eksplorasi, dan ternyata Alhamdulillah kita menemukan yang baru,” ujarnya.
Sementara itu, Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas mengidentifikasi setidaknya ada 10 potensi Discovery Giant yakni North Sumatera (Mesozoic Play), Center of Sumatera (Basin Center), South Sumatera (Fractured Basement Play), Offshore Tarakan, NE Java-Makassar Strait, Kutai Offshore, Buton Offshore, Northern Papua (Plio-Pleistocene & Miocene Sandtone Play), Bird Body Papua (Jurassic Sandstone Play), dan Warim Papua.