Sunday, November 24, 2024
HomeReforminer di Media2019Hadapi Tantangan di Sektor Energi

Hadapi Tantangan di Sektor Energi

KOMPAS; Jum’at, 15 November 2019

Sejumlah tantangan menunggu dituntaskan oleh siapa pun pemimpin perusahaan BUMN yang bergerak di sektor energi, yaitu Pertamina dan PLN. BUMN perlu figur yang bisa mengelola perusahaan dengan baik.

JAKARTA. KOMPAS – Tantangan dalam memimpin PT Pertamina (Persero) adalah menaikkan produksi minyak dan gas bumi dalam negeri. Pertamina juga harus bisa memperkuat infrastruktur untuk mendukung ketahanan energi.

“Pengelolaan sektor hulu untuk menaikkan produksi sangat penting karena hal itu menjadi penopang utama lifting (produksi siap jual) migas di dalam negeri. Itu terutama pada Blok Mahakam ataupun blok terminasi yang kelanjutan pengelolaannya diserahkan kepada Pertarnina,” kata pengajar pada Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, Kamis (14/11/2019).

Industri hulu migas Indonesia dilanda krisis menyusul ketidakseimbangan produksi minyak mentah dalam negeri dengan konsumsi bahan bakar minyak nasional. Produksi minyak Indonesia akhir-akhir ini kurang dari 800.000 bare! per hari, sedangkan kebutuhan pasokan BBM nasional1,5 juta bare! Per hari. Kekurangan pasokan ditutup dengan impor yang menyebabkan defisit pada neraca perdagangan migas nasional.

“Pekerjaan besar Pertarnina adalah harus mampu merealisasikan rencana revitalisasi kilang dan membangun kilang baru. Infrastruktur migas juga perlu diperkuat untuk mewujudkan ketahanan energi nasional,” ujar Pri Agung.

Pak

Di sektor ketenagalistrikan, Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batubara mengatakan, PT PLN (Persero) harus dipimpin sosok yang benar-benar be bas dari kepentingan kelompok mana pun. Pasalnya, banyak motifbisnis di berbagai proyek pembangunan pembangkit listrik PLN.

“Butuh sosok yang kredibel dan profesional. PLN juga harus mampu mewujudkan bauran energi yang mengarah pada optimalisasi energi terbarukan, bukan banyak bergantung pada energi fosil,” kata Marwan.

Dari sudut pandartg pelaku usaha, menurut Ketua Umum Asosiasi Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air Riza Husni, PLN harus benar-benar memberi ruang untuk pertumbuhan energi terbarukan, khususnya yang dikembangkan investor lokal.

Kementerian BUMN

Isu pergantian pimpinan di sejumlah BUMN mencuat saat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11). Saat ini, kursi direktur utama sejumlah BUMN kosong, di antaranya Bank Mandiri dan Inalum. Adapun dirut PLN dijabat pelaksana tugas.

Presiden Joko Widodo, menjawab pertanyaan wartawan di lstana Negara, Jakarta, Kamis (14/11), menyatakan, Basuki menjadi salah satu kandidat yang akan mengisijabatan pimpinan di salah satu perusahaan BUMN. Saat ini proses seleksi masih berlangsung.

Sementara, Erick yang ditanya wartawan seusai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/11), mengisyaratkan perombakan di tubuh BUMN.

“Kita jangan fokus ke Pak Ahok (Basuki Tjahaja Pumarna), nanti komut (komisaris utama)-komut lain juga akan kami kenalkan,” kata Erick.

BUMN, tambah Erick, butuh figur-figur yang memiliki kemampuan mengelola perusahaan dengan baik.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments