GlobalEnergi.co; 10 November 2022
SURABAYA I GlobalEnergi.co – Pemerintah diminta untuk secara cermat dan hati-hati menyikapi tren transisi energi baru terbarukan yang tengah digaungkan banyak negara maju. Sebab peran sektor minyak dan gas bumi yang masih besar terhadap perkembangan ekonomi nasional masih perlu mendapatkan perhatian.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro berpendapat, peran migas dalam bauran energy primer global dan Indonesia untuk saat ini dan beberapa tahun ke depan masih akan signifikan.
“Kesiapan dan akselerasi pengembangan EBT terutama dalam merealisasikan harga yang lebih kompetitif dengan energi fosil, akan menjadi penentu kesuksesan pelaksanaan transisi energy,” kata Komaidi dalam diskusi dan media gathering dengan para pimpinan redaksi media yang digelar bersama Petronas, di Surabaya, Rabu (9/11/2022).
Saat ini, lanjut Komaidi, migas masih memiliki peran penting dalam bauran energi primer global. Porsi migas dalam bauran energy primer global 2020 sekitar 56%. Konsumsi minyak bumi global selama 2011-2021 tercatat meningkat sekitar 0,11% per tahun. Sementara konsumsi gas bumi global pada periode yang sama meningkat sekitar 1,78% per tahun.
Oleh karena itu, perlu adanya kehatian-hatian dalam menjalankan strategi transisi energi agar nantinya tidak berdampak negatif terhadap sektor minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri. Terdapat risiko besar yang perlu dihadapi pemerintah apabila nantinya sektor migas terdampak.
Komaidi menjelaskan, kendati kontribusinya terhadap keuangan negara relatif rendah, tetapi dari 180 sektor yang ada di dalam negeri, setidaknya terdapat 140 sektor industri yang memiliki kaitan erat dengan sektor migas.
“Kalau penanganannya tidak tepat, kalau pun tidak pas, ini juga perlu hati-hati karena ada risiko ekonomi dari tenaga kerja nanti yang akan menjadi korban di Tanah Air dari 150 sektorterkait dengan hulu migas itu,” ungkapnya.
Peran Penting Media
Sementara dalam acara sama, Kepala Departemen Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa) Indra Zulkarnain mengatakan, media massa memiliki peran dan fungsi penting untuk mengawal industri hulu dan hilir migas di Indonesia. Sinergi dengan media massa perlu diperkuat untuk menghadapi peluang dan tantangan industri migas pada masa mendatang.
SKK Migas Jabanusa mendorong semua pihak, terutama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk senantiasa menjalin hubungan mutualisme dengan media massa.
Indra mengingatkan, pada 2030 pemerintah menargetkan produksi 1 juta barrel per hari. “Kami jawab tantangan itu dengan kerja keras. Dan target drilling kami naik dibanding tahun sebelumnya. Harapannya bisa menemukan cadangan dan menambah produksi kita. Perlu kami sampaikan kita yang bekerja di hulu migas optimis target dan mimpi ini akan tercapai,” katanya.
Sedangkan President Director Petronas Indonesia, Yuzaini Md Yusof, mengatakan, acara media gathering tersebut diadakan dengan tujuan untuk memperkuat silaturahmi yang telah terjalin.
“Selain itu untuk mengapresiasi kerja keras dari rekan-rekan media sebagai mitra dari industri hulu migas dalam penyampaian informasi mengenai kegiatan bisnis secara faktual, andal, nyata, dan lugas,” katanya.
Petronas sudah memperoleh manfaat dari relasi kerja sama yang baik dengan media massa. Terdapat sekitar 50 topik pemberitaan mengenai kegiatan Petronas di Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir. “Pada tahun ini, terdapat beberapa pencapaian bisnis Petronas Indonesia yang diliput oleh media baik dalam skala nasional maupun lokal,” kata Yusof.
Salah satunya adalah peresmian produksi pertama dari proyek Bukit Tua Fase-2B dan penandatanganan Kontrak Kerja Sama untuk Wilayah Kerja North Ketapang pada Juni 2022.
“Liputan positif seperti ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap pemberitaan industri hulu migas secara keseluruhan yang tentunya akan menunjang kegiatan operasi di Wilayah Kerja masing-masing pelaku industri,” kata Yusof.agk