Studi ReforMiner tentanga Outlook Harga Minyak Dunia 2013 – 2014 difokuskan pada faktor yang mempengaruhi pergerakan harga minyak dunia. Studi menemukan bahwa harga minyak di pasar Internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :(1) pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia khusunya di kawasan Asia mulai membaik, (2) adanya cuaca ekstrim yang dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap produksi dan penawaran komoditas minyak, dan (3) masih berlarutnya masalah geopolitik di timur tengah khususnya terjadinya perang saudara di Suriah dan Mesir.
Studi yang dilakukan juga menemukan bahwa perkembangan harga minyak di pasar Internasional tidak selalu berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi (PDB) maupun jumlah penawaran minyak. Sebagai contoh pada periode 1991 – 1994, ketika ekonomi (PDB) dunia meningkat, justru harga minyak pada periode tersebut mengalami penurunan. Sementara, pada periode 2003-2005, ketika produksi/penawaran minyak mengalami peningkatan, harga minyak di pasar Internasional tidak mengalami penurunan, namun justru meningkat. Temuan tersebut mempertegas bahwa harga minyak tidak hanya ditentukan oleh faktor fundamental, namun juga oleh faktor non fundamental.
ReforMiner memproyeksikan harga minyak di tahun 2014 akan meningkat sebesar 2,43 USD per barel dari tahun sebelumnya. Karena itu, jika rata-rata harga minyak dunia pada 2013 sebesar 94,22 USD per barel pergerakan harga minyak WTI pada tahun 2014 akan berada pada kisaran harga 96,65 USD per barel.
Secara akumulasi sepanjang tahun 2013-2014 akan terjadi penurunan pasokan minyak dunia 1,17 juta barel per hari atau 1,3 % terhadap kebutuhan minyak dunia. Hal itu disebabkan oleh tertahannya produksi OPEC di kisaran 30 juta barel per hari dari yang seharusnya 31,1 juta barel per hari. Selain itu, penurunan pasokan minyak dunia juga disebabkan oleh menurunnya pasokan minyak Amerika sebesar 2,8 juta barel. ReforMiner memperkirakan hal tersebut akan meningkatkan harga minyak dunia sepanjang 2013-2014 hingga mencapai level keseimbangan harga 102,62 USD per barel.
ReforMiner memproyeksikan bahwa asumsi harga minyak (ICP) yang ditetapkan dalam APBN-P 2013 dan RAPBN 2014 pada dasarnya relatif moderat. Dalam hal ini, APBN-P 2013 telah menetapkan asusmi ICP sebesar 108 USD per barel. Sedangkan RAPBN 2014 menetapkan asumsi ICP pada kisaran 100 – 115 USD per barel. Berdasarkan studi ReforMiner, postur APBN saat ini akan lebih baik jika realisasi ICP lebih rendah dibandingkan asumsi yang ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan jika realisasi ICP lebih tinggi dari asumsi yang ditetapkan, tambahan anggaran subsidi energi yang dibutuhkan jauh lebih besar dibandingkan tambahan penerimaan negara dari sektor migas. Dalam hal ini, jika ReforMiner memproyeksikan harga minyak pada kisaran 96,65 USD – 102,62 USD per barel, cukup moderat jika kemudian asumsi ICP yang ditetapkan di APBN adalah 108USD – 115 USD per barel.