Fokus kebijakan Sektor ESDM tercermin dari program kerja dan pagu anggaran yang ditetapkan. Program kerja menunjukkan ke arah mana sektor ESDM akan dibangun. Sementara, pagu anggaran mencerminkan tingkat perhatian pemerintah terhadap program kerja tersebut. Dari informasi yang dihimpun, dalam program prioritas Kementerian ESDM tahun 2016, pemerintah menetapkan tiga program yang bersinggungan dengan sektor migas yaitu program eksplorasi migas secara agresif, peningkatan produksi dan lifting migas, dan pembangunan infrastruktur migas.
Mengacu pada asumsi makro energi 2016, ReforMiner menilai sektor migas dan energi baru terbarukan masih akan menjadi prioritas utama Kementerian ESDM tahun 2016 mendatang. Salah satu indikasinya, dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019alokasi anggaran untuk kedua sektor tersebut mencapai 55 % dari total anggaran Kementerian ESDM.
Mengacu pada Surat Menkeu S-505/MK.02/2015 maupun Surat Menkeu S-564/MK.02/2015, alokasi anggaran belanja Kementerian ESDM lebih difokuskan untuk belanja barang dan belanja modal. Berdasarkan review, terbitnya Surat Menkeu S-564/MK.02/2015merubah postur belanja infrastruktur dan non infrastruktur Kementerian ESDM. Porsi belanja infrastruktur meningkat menjadi 53,71 % dari sebelumnya dari 42,46 %, yang terdistribusi untuk empat sub sektor yaitu migas, EBTKE, ketenagalistrikan, dan geologi. Sektor migas mendapatkan alokasi terbesar yaitu 57,90 % atau sekitar Rp 2,96 triliun. Berdasarkan program kerja Kementerian ESDM, anggaran infrastruktur sektor migas dialokasikan untuk pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga dengan alokasi anggaran sekitar 45,02 %.Sementara 55 % sisanya untuk pembangunan infrastruktur BBG dan pembelian lahan.
Berdasarkan review terhadap program kerja dan anggaran, ReforMiner menilai arah pembangunan atau fokus sektor ESDM- khusus untuk sektor migas-, masih akan fokus terhadap penyelesaian sejumlah permasalahan di sektor hilir. Rincian alokasi anggaran belanja infrastruktur sektor migas menegaskan hal tesebut. Sementara perhatian pemerintah untuk sektor hulu, kemungkinan masih akan tetap sama dengan tahun anggaran sebelumnya. Bahkan untuk sektor hulu terdapat inkonsistensi pemerintah dalam penetapan program prioritas.Sejumlah program prioritasyang ditetapkan untuk sektor hulu, idak tercermin dalam mata anggaran yang telah dibuat oleh pemerintah itu sendiri.