Viva.co.id; 07 September 2022
VIVA Bisnis – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditetapkan Pemerintah Malaysia tercatat lebih murah dibandingkan harga BBM yang berlaku di Indonesia. Namun, harga BBM itu tidak bisa dibandingkan begitu saja dengan harga saat ini. Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, mengatakan harga BBM tersebut banyak perbedaan komponen pembentuknya di kedua negara. Bahkan, harga BBM Malaysia bisa lebih murah karena hasil penerapan subsidi besar-besaran yang diterapkan Pemerintah Malaysia.
Komaidi mengungkapkan pada dasarnya Pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi bahan bakar sehingga harga bahan bakarnya juga tidak mengikuti skema pasar. Hanya saja tujuan pemberian subsidinya berbeda dengan skema pemberian subsidi yang ada di Indonesia.
“Fokus Malaysia dengan kita (Indonesia) berbeda. Mereka fokus pertumbuhan sehingga memberikan subsidi yang besar,” ungkap Komaidi di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 6 September 2022.
Menurut dia, informasi yang beredar di masyarakat terkait harga BBM di Malaysia yang lebih murah dibandingkan di Tanah Air harus bisa dijelaskan secara gamblang juga oleh pemerintah maupun Pertamina. Dengan begitu, isu di masyarakat tidak menjadi bola liar dan memperkeruh suasana.
“Kalau ada yang menyampaikan bahwa Malaysia tidak ada subsidi mungkin belum mendapat info lengkap. Semestinya hal-hal semacam ini dengan sederhana dijelaskan oleh pemerintah atau Pertamina,” kata Komaidi.
Perlu diketahui, Subsidi yang diberikan pemerintah Malaysia agar BBM mereka lebih murah ternyata lebih besar jika dibandingkan subsidi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.
Dan faktanya selain Harga Jual Eceran (HJE) di Malaysia lebih murah, produk yang dijual adalah BBM yang ramah lingkungan. Dan penetapan HJE di Malaysia telah berlaku sejak 1983 ditetapkan berdasarkan biaya operasional, margin untuk distributor produk minyak bumi, komisi untuk pemilik SPBU, pajak penjualan dan subsidi.
Dengan komponen pemberian subsidi dan pengecualian pajak penjualan membuat harga BBM di Malaysia menjadi yang termurah dibanding negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, ada fakta lain yang membuat tidak bisa membandingkan harga BBM di Malaysia dengan di Indonesia secara apple to apple. Pertama, Malaysia adalah negara pengekspor (Net Eksportir) minyak sementara Indonesia pengimpor (Net Importir). Kedua, jumlah penduduk Malaysia 32 juta jiwa. Ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa.
Dari sisi populasi kendaraan, di Malaysia ada 33 juta kendaraan, sedangkan di Indonesia jumlah kendaraannya lebih dari empat kalilipatnya, yaitu sebanyak 145 juta kendaraan. Terakhir adalah terkait luas dan kompleksitas pendistribusian di Malaysia yang jauh lebih sederhana dibanding Indonesia.
Seperti diketahui Malaysia hanya daratan sementara Indonesia negara kepulauan sehingga ragam moda transportasi yang digunakan untuk distribusi otomatis menambah komponen biaya. (Ant)