Friday, October 18, 2024
HomeReforminer di Media2024Harga BBM Non Subsidi di Juli Diperkirakan Naik, Ini Pemicunya

Harga BBM Non Subsidi di Juli Diperkirakan Naik, Ini Pemicunya

CNBCIndonesia; 24 Juni 2024

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya non subsidi, pada Juli 2024 mendatang diperkirakan bakal mengalami kenaikan.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menjelaskan, perkiraan bakal adanya kenaikan harga BBM non subsidi pada Juli 2024 karena mempertimbangkan tiga aspek utama.

“Untuk harga BBM di bulan Juli (2024) kemungkinan ada penyesuaian cukup besar sebetulnya untuk yang non subsidi maupun subsidi. Tapi kalau yang subsidi dan tergantung dari anggaran pemerintah,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (24/6/2024).

Komaidi menjelaskan, aspek pertama yang bisa memengaruhi naiknya harga BBM non subsdi pada awal Juli adalah harga minyak mentah dunia itu sendiri. Dia menilai harga minyak mentah dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan tren meningkat.

Kedua, Komaidi menyebutkan aspek yang juga mempengaruhi kemungkinan naiknya harga BBM non subsidi adalah produksi minyak mentah dalam negeri yang terus menurun dan berdampak pada porsi impor minyak terus melonjak untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Terakhir, Komaidi mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus terdepresiasi. Bahkan, hingga hari ini, Senin (24/6/2024), kurs rupiah berada di level Rp 16.475 per US$, terburuk sejak 4 tahun terakhir.

“Ketiga, seperti yang disampaikan juga nilai tukar rupiahnya juga terdepresiasi. Ketiga variabel ini mendorong harga BBM ke level yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Dengan begitu, Komaidi klaim jika nantinya akan ada kenaikan harga BBM khususnya non subsidi maka hal tersebut merupakan hal yang wajar sesuai dengan aspek ekonomi.

“Jadi kalau ada penyesuaian harga misalnya sebetulnya dari prinsip atau aspek ekonomi sesuatu yang wajar meski di dalam pertimbangan politik maupun pertimbangan lainnya bisa saja pendekatannya jadi beda,” ujarnya.

Walaupun begitu, Komaidi menyebutkan jika nantinya memang harga BBM non subsidi yang ditetapkan untuk bulan Juli 2024 mendatang tidak mengalami kenaikan, harus ada kompensasi yang diberikan oleh negara kepada para pelaku usaha niaga BBM di dalam negeri.

“Kan harus dikasih kompensasi, nah ini yang harus dipahami oleh para pemangku kepentingan karena di negara-negara lain kondisinya sama. Jadi kalau negara yang sudah katakanlah tidak sepenuhnya tidak dalam negeri sudah ada komponen impor pasti mereka akan fluktuasi mengikuti pergerakan harga di pasar internasional,” tandasnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments