Medcom.id; 9 November 2020
Jakarta: Pengamat Energi dari Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan meskipun tidak langsung berpengaruh, kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) akan berdampak positif bagi industri minyak dan gas (migas) dunia, termasuk Indonesia.
Komaidi mengatakan kemenangan Biden memberikan harapan terhadap perang dagang yang terjadi di masa pemerintahan Donald Trump. Hal ini tentu akan berpengaruh positif bagi semua sektor, termasuk migas.
“Kalau Biden menang, ada harapan perang dagang yang dijalankan Trump akan selesai. Sehingga ke semua sektor akan relatif positif dampaknya,” kata Komaidi pada Medcom.id, Senin, 9 November 2020.
Dengan perang dagang yang berakhir tentu akan menciptakan iklim kepastian dalam berbisnis. Di industri migas, harga minyak yang selama ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan kondisi global, akan lebih tenang.
Sementara itu, Pengamat Migas Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto menilai dalam beberapa hari terakhir, psikologis pasar tampaknya lebih nyaman dan berharap Biden menang. Menurut Pri, kemungkinan hal ini karena Trump dalam satu periode memimpin dianggap seringkali menciptakan ketidakpastian yang tinggi terhadap ekonomi dunia.
Meski demikian, kemenangan Biden bukanlah satu-satunya faktor yang akan menentukan harga minyak dunia. Menurutnya, yang lebih menentukan harga saat ini dan di masa mendatang adalah bagaimana pandemi covid-19 dapat dikendalikan dan diatasi. Dengan demikian, kegiatan ekonomi dunia akan bergerak, permintaan akan pulih sehingga membuat harga membaik.
“Sebenarnya akan lebih direfleksikan pada bagaimana impact (sosok pemenang) terhadap perkembangan ekonomi global secara keseluruhan,” pungkasnya.