RuangEnergi.com; 07 Desember 2022
Jakarta,ruangenergi.com-Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro menilai kemungkinan terbentuknya organisasi baru Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) belum akan memberikan dampak nyata pada industri hulu migas dalam jangka pendek.
Komaidi melihat ini lebih pada ganti pemain saja.
“Visi misi saya kira tidak akan jauh berbeda.Sepanjang UU Migas belum selesai ga akan banyak perubahan.Saya menilai kemungkinan organisasi baru tersebut belum akan memberikan dampak nyata pada industri hulu migas dalam jangka pendek,” kata Komaidi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Rabu (07/12/2022) di Jakarta.
Komaidi yang juga mengajar di Universitas Trisakti, melihat masuknya ‘pejabat Kemenkeu’ menjadi deputi keuangan dan monetisasi di SKK Migas, secara teori bagus untuk industri hulu migas. Karena diskusi insentif fiskal lebih langsung dan apa yang menjadi keluhan KKKS (kontraktor kontrak kerjasama) bisa sampai lebih utuh ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Secara teori harusnya bagus untuk industri hulu migas.Karena diskusi insentif fiskalnya lebih bisa langsung.Apa-apa yangselama ini dikeluhkan kkks bisa sampai lebih utuh ke Kemenkeu.Namun prakteknya belum tentu demikian,” ungkap Komaidi dengan nada pesimistis.
Ketika ditanya kepadanya apa upaya yang harus dilakukan oleh organisasi baru SKK Migas untuk menaikan produksi, Komaidi mengatakan:
“Solusinya kan mestinya cari lapangan baru.Masa iya menyerah dengan keadaan? Sudah tau pohon mangganya udah tua mau roboh ya tanam mangga lagi kalo tetep pingin panen mangga,” ujarnya sembari tersenyum simpul.
Dalam catatan ruangenergi.com, bagi Indonesia Petroleum Association, terbentuknya organisasi baru di tubuh SKK Migas bisa fokus untuk menaikkan produksi serta menurunkan emisi karbon di industri minyak dengan cara yang lebih mencari terobosan dan bukan BAS (business as usual).
“Harapannya kita bisa fokus untuk menaikkan produksi serta menurunkan emisi karbon di industri minyak dengan cara yang lebih mencari terobosan dan bukan business as usual,” kata Direktur Executive Indonesia Petroleum Association(IPA) Marjolijn Wajong kepada ruangenergi.com,Selasa (06/12/2022) di Jakarta.
IPA lanjut Marjolijn, berharap SKK Migas bisa secepatnya menyukseskan penyelesaian amandemen Undang-Undang Migas di DPR-RI.