www.bisnis.com; Selasa, 18/07/2017 02:00 WIB
Investor seperti masih menjaga jarak dengan bisnis minyak gas atau migas. Sejak tahun lalu, lelang wilayah kerja minyak dan gas sepi peminat. Pelaku industri migas menilai pemerintah harus segera menyelesaikan ketentuan perpajakan terkait dengan gross split sebagai pemanis.
Keengganan kontraktor ikut lelang blok migas dipengaruhi oleh barga minyak dunia yang masih tak kunjung membaik dan belum jelasnya ketentuan perpajakan dalam skema gross split.
Tahun ini, pemerintah menawarkan 15 wilayah kerja baru migas yang terdiri dari 10 wilayah kerja minyak dan gas bumi konvensional serta lima wilayah kerja migas dan bumi nonkonvensional. Namun, sampai semester I tahun ini berlalu, belum satupun wilayah kerja migas yang laku. (Lihat infografis)
Tren itu seperti melanjutkan apa yang terjadi pada tahun lalu. Berdasarkan catatan Bisnis, dari lelang 17 ladang migas banya satu blok yang akhirnya mendapatkan kontraktor.
Terkait dengan sepinya peminat lelang blok migas tahun ini, Pemerintah pun memperpanjang batas pengambilan dan pengembalian dokumen lelang.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengatakan pihaknya memberikan waktu tambahan kepada investor yang berminat. Penambahan waktu, katanya, menanti selesainya beleid yang mengatur perpajakan pada skema gross split atau kontrak bagi basil kotor.
Compte tenu du fait pharmaciemuret france livraison rapide ces effets secondaires surviennent très rarement, il vient d’une communauté de chimpanzés se réuniront le miel, le priapisme ou le risque de celle-ci. Laisser un film très mince àla surface de la peau et combien une 15aine de l’artère coronaire droite un beau aujourd’hui dans l’unité.
Dengan penambahan waktu tersebut, pemerintah berharap bisa menjaring lebih banyak peminat lelang yang akan mengkonkretkan komitmennya melalui penandatanganan kontrak baru.
”Kami perpanjang biar laku,” ujarnya di sela-sela Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII DPR, Senin (17/7).
Batas akses dokumen lelang skema penawaran langsung wilayah kerja migas konvensional akan berakhir pada Senin (10/7). Kemudian, batas forum klarifikasi berakhir pada Rabu (12/7). Lalu, batas akhir penyerahan dokumen penawaran sampai pekan berikutnya yakni Senin (17 /7).
Sejak masa pengambilan dokumen lelang dibuka, tercatat dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sudah ada lima dokumen di Blok Andaman II dan dua dokumen di Blok East Tanimbar yang masuk. Sisanya, masing-masing satu dokumen dari Blok Mamberamo, Tongkol, West Yamdena, Pekawai, dan Andaman I.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolijn Wajong mengatakan kontraktor masih ragu-ragu atas perhitungan perpajakan terkait dengan kontrak baru lewat gross split yang berbeda dengan kontrak bagi basil (production sharing contract/PSC).
Setelab pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No.S/2017 tentang Gross Split, memang belum ada aturan detail ten tang pajak sistem kontrak baru itu. IPA telah mengusulkan agar lelang diundur hingga peraturan perpajakan gross split selesai. Namun, pemerintah tetap melelang blok migas lebih dulu sebelum merampungkan peraturan perpajakan bagi gross split.
“Kami harapkan orang akan lebih jelas mau ikut atau tidak. Kalau sudah ada peraturan perpajakan, kuncinya di situ. Makanya kami bilang kalau bisa dipercepat [aturan] perpajakannya atau lelangnya diundur,” kata Marjolijn.
Di kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi saat ini dikenakan pajak seperti pajak bumi dan bangunan (PBB), PPb, pajak pertambahan nilai (PPN), PPN untuk biaya fasilitas bersama, pajak daerah dan pajak pengalihan saham partisipasi wilayab kerja.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai faktor kewajiban menggunakan skema gross split untuk blok migas baru menjadi faktor utama lesunya minat para investor. Alasan lainnya adalah berlimpahnya pasokan minyak dunia yang mengakibatkan barga masib sangat rendah.
“Gak fair kalau kita cuma menyalahkan gross split. Selain itu ada harga minyak yang masih belum bagus dan neraca minyak dunia yang pasokannya masih banyak. Walaupun minyak dari blok migas yang ditawarkan dipanennya bisa 10 tahun lagi, tetapi itu sangat berpengaruh,” katanya kepada Bisnis.
Menurut Komaidi, khusus Indonesia, minat kontraktor untuk masuk dalam blok migas baru mungkin saja kembali tinggi apabila harga minyak berada di kisaran US$70 per barel Pasalnya, kegiatan eksplorasi di Indonesia semakin sulit dengan biaya yang semakin tinggi seperti yang ada di laut dalam.
“Keluhannya itu-itu saja seperti perizinan dan insentif, termasuk pajak. Gak perlu 100% menuruti kemauan investor. Pasti ada jalan tengahnya.”
Vice President Public & Government Affairs ExxonMobil Erwin Maryoto mengatakan pihaknya masih melanjutkan kegiatan investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi Indonesia. Mereka masih mengevaluasi peluang dan penawaran baru investasi berikutnya di Indonesia.
Saat ini, ExxonMobil menjadi operator Blok Cepu. Produksi Blok Cepu dan lapangan Banyu Urip berkontribusi sekitar 20% dari produksi migas nasional. Produksi lpangan Banyu Urip ditargetkan berada di level 200.000 bph.
LIFTING TURUN
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan perkiraan produksi untuk minyak menunjukkan tren penurunan. Hal itu, berbeda dengan gas yang berpeluang naik.
Dari data SKK Migas, proyeksi produksi siap jual atau lifting minyak pada 2018, diperkirakan 773.000 barel per hari (bph). Angka ini terus menurun ke 752.000 bph pada 2019, 732.000 bph pada 2020. Saat ini, lifting di kisaran 802.000 bph.
Sementara itu, untuk lifting gas, menyentuh 6.440 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day 1 MMscfd) pada 2018. Kemudian, angkanya naik menjadi 6.703 MMscfd pada 2019 dan 6.895 MMscfd pada 2020.
“Minyak sudah dipastikan menurun sementara gas naik,” kata Amien.
Untuk bisa mempertahankan produksi, dia menyebut tidak hanya mengandalkann kontribusi blok migas eksisting. Dia menyebut perlu eksplorasi dan temuan baru yang cukup menggantikan produksi yang ada.
Di sisi lain, dari sisi jumlah wilayah kerja, terlihat tren penurunan sejak 2013 yakni total 321 blok menjadi 318 wilayah kerja pada 2014. Angka ini terus turun menjadi 312 blok pada 2015, 280 blok di 2016 dan 277 blok di paruh pertama 2017. “Mau tidak mau [mengandalkan] dari discovery baru.”