(www.okezone.com Senin, 14 Desember 2015)
JAKARTA– Harga minyak dunia tahun depan diprediksi masih rendah. Namun, bisa saja harga minyak dunia tahun depan melonjak tajam.
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan penentuan nasib harga minyak tahun depan berada di tangan Arab Saudi. Arab Saudi merupakan arsitek kebijakan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak(Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) untuk mempertahankan atau menurunkan produksi minyak.
“Ada kemungkinan (Arab mengurangi kuota) tapi tergantung kepentingan Arab ya, kan dia punya kepentingan,” jelasnya kepada Okezone.
Menurutnya, Arab memiliki kepentingan untuk membendung laju produksi oil dan shale gas Amerika. Dengan tujuan mengamankan pasar, Arab sampai saat belum menurunkan produksi minyak.
Namun, bisa saja Arab memiliki kepentingan lain. Mengingat sebagian besar penerimaan negara berasal dari minyak, harga minyak yang rendah pasti berdampak pada anggarannya. Bisa saja, lanjut dia, dengan pertimbangan tersebut Arab membuat pilihan menurunkan produksi untuk mengangkat kembali harga minyak dunia.
“Ini tergantung mereka masih kuat atau enggak dalam anggaran satu tahun ke depan,” tukas dia.