ReforMiner memproyeksikan harga minyak sepanjang tahun 2016 akan tetap berada pada level rendah seperti yang terjadi sepanjang tahun 2015. Rentang 30-40 USD per barel dapat dikatakan merupakan proyeksi yang cukup moderat. Perebutan pangsa pasar yang saat ini terjadi akan mendorong OPEC dan Non-OPEC meningkatkan produksi meskipun harga minyak rendah. Untuk kondisi saat ini Non-OPEC menyumbang sekitar 59-63 % produksi minyak global dimana Amerika menjadi salah satu penyumbang produksi terbesar dengan produksi lebih dari 9 juta barel per hari.
Pertumbuhan konsumsi minyak dunia pada tahun 2016 diproyeksikan turun sebesar 0,2 %. Perlambatan konsumsi disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi sejumlah kawasan yang menjadi konsumen utama yang berada dikawasan Asia Pacifik terutama Cina dan kawasan Amerika Utara yang diperkirakan sudah akan dapat mencukupi kebutuhan minyaknya sendiri.
Penurunan konsumsi dan harga minyak diproyeksikan akan mendorong turunnya investasi eksplorasi dan produksi migas global sekitar 17-35 % pada tahun 2016 ini. Berdasarkan data yang dihimpun, pengeluaran investasi (CAPEX) untuk eksplorasi dan produksi migas global sampai dengan akhir tahun 2015 turun sekitar 20,2 % menjadi 590 milyar USD. Penurunan tersebut merupakan yang terendah sejak 2011. Beberapa perusahaan dikawasan Amerika Utara diproyeksikan akan pengalami penurunan investasi sekitar 22 %.
Anggaran investasi yang dialokasikan untuk biaya pengembangan juga turun antara 30-40 %.Hal tersebut berdampak pada aktivitas rig yang diproyeksikan akan menurun hingga 50 %. Investasi eksplorasi dan produksi migas diproyeksikan akan kembali meningkat jika harga minyak mulai membaik.ReforMiner memperkirakan investasi akan mulai meningkat kembali jika harga minyak berada pada level 50-60 USD per barel.
Pada sektor gas, produksi gas global dalam beberapa tahun terakhir selalu lebih tinggi dibandingkan konsumsinya. Kondisi tersebutdiproyeksikan masih akan berlanjut pada tahun 2016.Konsumsi gas dunia diproyeksikan akan tumbuh melambat 0.32%, terkaitdengan melambatnya pertumbuhan ekonomi beberapa negara konsumen utama. Sedangkan produksi gas, diproyeksikan tumbuh sekitar 1,5 %, yang terdistribusi atas kawasan Amerika Utara sekitar 5,4 %, kawasan Asia Pasifik sekitar 3,7 %,dan kawasan Timur Tengah sekitar 3,5 %. Sementara produksi gas di kawasan Eropa dan Afrika diproyeksikan turun masing-masing sekitar 3,12 % dan 1 %.
Pasokan LNG ke pasar dunia rata-rata mengalami peningkatan sekitar 7 % per tahun. Pada 2015 volume perdagangan LNG meningkat sebesar 3,4 MT. Untuk tahun 2016 pasar LNG dunia diproyeksikan akan kelebihan pasokan sekitar 2 MT. Hal tersebut menyusul rencana onstream sejumlah proyek kilang LNG di beberapa negara. Saat ini beberapa proyek kilang LNG dengan total kapasitas 134 MTPA sedang dalam masa konstruksi. Pasar LNG dunia diproyeksikan akan semakin kelebihan pasokan jika rencana ekspor AS sebesar 717,3 mboe per tahun segera direalisasikan.