Sunday, January 5, 2025
HomeReforminer di Media2024Pengamat Energi : Sektor Hulu Migas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Pengamat Energi : Sektor Hulu Migas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

BisnisToday.co.id; 27 Desember 2024

JAKARTA, Bisnistoday – Industri hulu migas dipastikan tetap memiliki peran penting untuk dapat membantu merealisasikan Asta Cita dan program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran. Ini, terutama dalam mewujudkan prioritas utama dari 17 program prioritas yaitu mencapai ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air.

Direktur Eksekutif, ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan, walau pengembangan EBET diberikan ruang yang cukup besar, sampai beberapa tahun ke depan (bahkan sampai 2050), sebagian besar bauran energi global diproyeksikan masih akan dipenuhi dari minyak dan gas bumi.

“Permasalahan teknis terutama masalah intermiten dan tingkat harga yang belum kompetitif menjadi penyebab utama EBET masih belum akan berkontribusi signifikan dalam bauran energi global,” tuturnya di Jakarta, Jumat (27/12).

Ia mengatakan, untuk dapat mewujudkan ketahanan energi, pemerintahan Prabowo-Gibran tidak dapat mengesampingkan peran industri hulu migas. Sampai dengan tahun 2023 porsi minyak dan gas bumi dalam bauran energi Indonesia tercatat masih sebesar 47%. Pada periode yang sama porsi migas dalam bauran energi global justru tercatat lebih besar yaitu sekitar 55,10% dari total konsumsi energi global.

Makin Penting dan Strategis
Menurut Komaidi, ketahanan energi menjadi peran sangat penting untuk membantu mewujudkan ketahanan ekonomi nasional, termasuk untuk merealisasikan target Indonesia Emas 2045. Untuk dapat mewujudkan target Indonesia Emas 2045 paling tidak diperlukan pertumbuhan ekonomi antara 6%-8% sejak tahun 2025.

“Sekarang ini, konsumsi energi yang dibutuhkan dalam kegiatan perekonomian pada umumnya mencapai 1 sampai dengan 1,5 kali untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan.”

Komaidi menuturkan, Industri hulu migas tidak hanya terkait dengan aspek ketahanan energi, tetapi juga memiliki keterkaitan yang kuat dengan struktur perekonomian Indonesia. Industri hulu migas terkait dengan sekitar 120 sektor ekonomi dari 185 total sektor ekonomi di Indonesia.

“Sektor ekonomi yang terkait dengan industri hulu migas tercatat memiliki kontribusi sekitar 85% dalam pembentukan PDB Indonesia. Sektor-sektor ekonomi tersebut juga berkontribusi sekitar 81% dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia.”

Ia menguraikan, kontribusi industri hulu migas terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, industri hulu migas rata-rata telah

menyumbang sekitar Rp 2.035 triliun untuk APBN, mendatangkan investasi sekitar Rp 2.086 triliun, dan berkontribusi dalam membentuk PDB Indonesia sekitar Rp 4.132 triliun.“Terkait dengan peran penting dan posisi strategisnya tersebut, ReforMiner menilai permasalahan kompleksitas dan kerumitan perizinan pada kegiatan usaha industri hulu migas mendesak untuk segera diselesaikan.”

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments