Sunday, November 24, 2024
HomeReforminer di Media2019Pengamat Sebut Industri Hulu Migas Tertatih-tatih

Pengamat Sebut Industri Hulu Migas Tertatih-tatih

Petronews.com; 22 Mei 2019

Kondisi mdustri hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional adalah bisnis as usual. Dengan kata lain, tidak ada yang spesial. Hal itu diungkapkan oleh pendiri Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto.

“Tegasnya bisnis migas kita tertatih-tatih. Berusaha untuk memperbaiki. Dan berjuang terus, hasilnya ya masih diperjuangkan,” tegas Pri Agung, dalam acara Buka Puasa Bersama Chevron, pada Selasa petang (21/5/2019) di Jakarta. Berjuang dalam hal apa?

“Ya investasinya masih dalam tahap berjuang, secara operasional masih juga berjuang,” lanjutnya. Karena itu, produksi cadangan menjadi implikasinya dari kondisi investasi.

“Kalau investasinya masih berjuang dan operasinya juga masih berjuang, ya hasil produksinya masih seperti itu. Dan trennya masih terus turun,” paparnya.

Diakui Pri Agung, pemerintah memang telah melakukan berbagai langkah kebijakan. Plus-minusnya pasti ada. Tidak mungkin negatif semua. Pun tidak mungkin positif semua. Kendati demikian, persoalan dan isu mendasarnya tetap sama. “Industri hulu migas itu tidak diapa-apain sudah uncertaint, ketidakpastian. Satu-satunya yang pasti dalam industri hulu migas adalah ketidakpastian,” tandas Pri Agung yang pernah menjalani sebagai profesional di industri migas.

Ditambah lagi dengan ketidakpastian di luar aspek industri hulu migas. Utamanya masalah kontrak atau sanctity of contract. Hubungannya dengan regulasi, perpanjangan birokrasi. Itulah 3 masalah ketidakpastian yang dari dulu hingga kini masih terus berkutat di situ.

“Peraturan selalu silih berganti, yang kemudian menimbulkan ketidakpastian,” katanya. Polanya, peraturan muncul kemudian peraturan itu punya imbas ketidakpastian. Seluruh decition making, approval process masih seperti itu. “Misalnya, POD (Plan of Development) lama. Ada beberapa blok masih menunggu keputusan. Pun juga isu nasionalisme masih mewarnai. Seperti nasional dan asing. Di dalam beberapa keputusan berdasarkan hal seperti itu,” paparnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments