Bisnisindonesia.id; 18 Oktober 2021
JAKARTA — Penguatan harga minyak yang terus berlanjut dinilai akan makin memberatkan Indonesia. Kondisi itu akan makin diperberat dengan kondisi meningkatnya konsumsi di dalam negeri akibat mulai membaiknya kegiatan ekonomi.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (18/10/2021) harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November 2021 telah meningkat 0,96 persen menjadi US$83,07 per barel, sedangkan minyak mentah Brent mengalami peningkatan 0,53 persen menjadi US$85,31 per barel.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan bahwa kenaikan harga minyak merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia masih membutuhkan impor dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Kondisi kita sudah net-importer sehingga ketika harga naik pasti cenderung memberatkan,†katanya kepada Bisnis, Senin (18/10/2021).
Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di Indonesia, sebagian besar masih mengandalkan dari impor, kecuali untuk jenis Solar. Beban pemerintah untuk memberi subsidi bahan bakar pun akan meningkat seiring dengan naiknya harga minyak dunia.
Untuk Solar, pemerintah menetapkan mekanisme subsidi yang tetap untuk setiap liter yang disalurkan. Namun, untuk minyak tanah dan liquefied petroleum gas (LPG), subsidi yang dikeluarkan pemerintah akan mengikuti perkembangan harga minyak dunia.
“Untuk minyak tanah dan LPG berdampak,†jelasnya.
Komaidi juga menjelaskan, kondisi berat lainnya yang perlu dihadapi pemerintah adalah meningkatnya permintaan bahan bakar di dalam negeri karena aktivitas masyarakat yang mulai pulih setelah penerapan pembatasan kegiatan oleh pemerintah.
Meningkatnya permintaan masyarakat perlu direspons dengan mengamankan pasokan agar tidak terjadi kelangkaan di sejumlah daerah. Untuk itu, impor minyak Indonesia diprediksi akan meningkat pada saat yang bersamaan dengan harga minyak tengah tinggi.
“Kalau Solar ini sebenarnya bisa dari CPO dengan mengimplementasikan B30 atau lebih, harusnya bisa aman dimaksimalkan dulu, sisanya baru impor,†jelasnya.
TEMBUS US$72/BAREL
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada September 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan bahwa harga minyak mentah itu naik dari US$67,80 per barel pada Agustus menjadi US$72,20 per barel pada September 2021.
“Atau kalau kita hitung secara month to month naiknya mencapai 6,49 persen,†kata Margo melalui keterangan pers daring, Jumat (15/10/2021).
Di sisi lain, tren harga minyak mentah dalam negeri itu juga terlihat mengalami kenaikan yang signifikan secara tahunan yakni sebesar 92,89 persen.
“Kalau kita hitung dibandingkan dengan tahun lalu meningkatnya cukup tajam 92,89 persen,†kata dia.