Friday, November 22, 2024
HomeReforminer di MediaArtikel Tahun 2022Peran Penting Migas dalam Bauran Energi dan Transisi Energi

Peran Penting Migas dalam Bauran Energi dan Transisi Energi

Investor.id, 21 April 2022

Peran Penting Migas

Berdasarkan data, peran migas dalam bauran energi primer global dan Indonesia saat ini dan beberapa tahun ke depan masih penting dan signifikan. Karena itu, saya menilai kesiapan dan akselerasi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) terutama dalam merealisasikan harga yang lebih kompetitif dengan energi fosil, akan menjadi penentu kesuksesan pelaksanaan transisi energi.

Data menunjukkan porsi migas dalam bauran energi primer global 2020 sekitar 56%. Konsumsi minyak bumi global selama 2011 – 2021 tercatat meningkat sekitar 0,11% per tahun. Sementara konsumsi gas bumi global pada periode yang sama meningkat sekitar 1,78 % per tahun. Selama periode 2011-2021 migas tercatat mendominasi bauran energi primer global dengan rata-rata sekitar 53,2% terhadap total konsumsi energi global. Selama periode tersebut, porsi migas dalam bauran energi primer global rata rata tercatat meningkat sekitar 0,69% per tahun.

Sejumlah studi menyebutkan dalam skenario transisi energi, sampai dengan tahun 2030 rata-rata konsumsi migas global diproyeksikan masih akan meningkat sekitar 1,50% per tahun. Pada tahun 2030 mendatang porsi minyak bumi dalam bauran energi primer global diproyeksikan sekitar 28%. Sementara porsi gas bumi dalam bauran energi primer global pada tahun yang sama diproyeksikan sekitar 23%.

Konsumsi minyak bumi global diproyeksikan akan meningkat sebesar 16 juta barel per hari di tahun 2030. Sekitar 90% porsi peningkatannya diproyeksikan berasal dari negara-negara Non OECD terutama Tiongkok dan India. Sementara, konsumsi gas bumi global diproyeksikan akan meningkat sekitar 74 bcf per hari di tahun 2030. Sekitar 76% porsi peningkatan konsum sinya diproyeksikan berasal dari negara-negara Non-OECD.

Studi yang ada juga menyebut kan bahwa sampai dengan tahun 2030 migas diproyeksikan masih akan memegang peran penting dalambauran energi sejumlah negara maju/besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Australia, dan Tiongkok. Porsi minyak dan gas dalam bauran energi primer Amerika Serikat pada tahun 2030 misalnya, masing-masing diproyeksikan sekitar 34,70% dan 34%.

Berdasarkan data, selama 2011-2020 rata-rata produksi migas global tercatat meningkat sekitar 1,2% per tahun. Produksi minyak bumi rata-rata meningkat sekitar 0,52% per tahun. Sementara produksi gas bumi rata-rata meningkat sekitar 1,80% per tahun.

Data yang ada juga menunjuk kan bahwa selama sepuluh tahun terakhir produksi migas pada sejumlah wilayah mengalami peningkatan. Sejumlah wilayah yang tercatat meningkatkan produksi minyak bumi mereka di antaranya adalah Amerika Utara sebesar 3,30%, CIS 3,30%, dan Timur Tengah 0,89%. Sementara wilayah yang tercatat meningkatkan produksi gas bumi mereka di antaranya adalah Amerika Latin sebesar 3,35%, Asia Pasifik 2,74%, dan Afrika 1,23%.

Peran gas dalam bauran energi primer pembangkit listrik global juga tercatat cukup signifikan. Porsi gas dalam bauran energi primer pembangkit global tahun 2020 sekitar 22,80%. Selama 2011-2020 pertumbuhan produksi listrik dari gas sekitar 2,50% per tahun dan tercatat sebagai per tumbuhan produksi listrik terbesar dalam kelompok pem bangkit fosil.

Proyeksi IEA menyebutkan bahwa dalam skenario Net Zero Emission, pembangkit akan tumbuh untuk menggantikan fungsi PLTU. IEA mem proyeksikan sampai dengan tahun 2035 gas masih akan digunakan untuk menjembatani transisi energi global khususnya sebagai jembatan dari PLTU ke pembangkit listrik EBT.

Pengembangan pembangkit gas disebut memiliki sejumlah keunggulan yang di antaranya adalah: (1) memiliki capacity factor yang cukup tinggi dan menjadi salah satu pembangkit base load, (2) biaya investasi per MW untuk pembangkit gas lebih murah dibanding PLTU, PLTP, dan PLTN. Dan (3) penggantian PLTU dengan PLTG diproyeksikan akan menurunkan emisi sekitar 1,2 Gigaton CO dan berpotensi lebih besar jika teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) diterapkan.

Untuk Indonesia, saat ini migas juga tercatat memiliki peran penting dalam bauran energi primer dan diproyeksikan masih akan tetap penting sampai dengan tahun 2050 mendatang. Porsi migas dalam bauran energi primer Indonesia 2021 tercatat sekitar 51% dan pada 2050 porsinya diproyeksikan masih akan sekitar 44% terhadap total konsumsi energi primer Indonesia. Gas bumi tercatat memiliki kontribusi besar dalam bauran energi primer Indonesia. Saat ini porsi gas dalam bauran energi primer Indonesia sebesar 19,30% dan diproyeksikan akan terus meningkat.

Melalui RUEN pemerintah memproyeksikan porsi gas bumi dalam bauran energi primer Indonesia 2050 menjadi sekitar 24%, terbesar kedua setelah EBT. Selama 2012 2021 porsi pemanfaatan gas untuk kepentingan domestik tercatat rata-rata meningkat sekitar 1,50% per tahun. Porsi pemanfaatan gas untuk domestik meningkat dari 52% pada 2012 menjadi 65% pada 2021.

Sektor industri dan pupuk tercatat sebagai kontributor utama dalam peningkatan konsumsi gas bumi domestik. Porsi konsumsi gas bumi sektor industri dan pupuk masing-masing tercatat sekitar 26,68% dan 12,73% dari total produksi gas nasional. Penemuan cadangan migas Indonesia tahun 2020-2021 didominasi oleh gas bumi. Seperti penemuan di Bronang-02, Wes Belut, Parang-02, Rembang-3B, dan Wolai-02. Kandidat proyek strategis nasional sektor energi 2020-2024 juga didominasi dan terkait dengan pemanfatan gas bumi.

Data dan informasi yang ada tersebut menegaskan bahwa migas masih dan akan memiliki peran penting dalam bauran energi dan pelaksanaan transisi energi dunia maupun di Indonesia. Dalam perkembangannya gas kemung kinan akan memiliki peran yang lebih penting sebagai jembatan dalampelaksanaan transisi energi dari fosil menuju ke EBT.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments