Detik.com, 15 Juli 2010
Jakarta – Pemerintah diperkirakan dapat menghemat subsidi Rp 6,9 triliun per tahun jika penggunaan BBM subsidi untuk mobil pribadi yang diproduksi di atas tahun 2000 dibatasi. “Kalau mobil di atas tahun 2000 hanya boleh pakai BBM non subsidi mulai September, maka penghematannya sepertiga dari Rp 6,9 triliun tadi,”ujar Direktur Eksekutif Refor-Miner Institute, Pri Agung Rakhmanto saat berbincang dengan detik finance, Kamis (15/7/2010).
Menurut dia, perhitungan itu dengan menggunakan data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) dan kementerian perhubungan 3,2 juta mobil pribadi di atas 2000 dengan konsumsi BBM subsidi 4,6 juta liter per tahun.
“Tapi itukan baru perhitungan saya karena sampai sekarang pemerintah masih belum memutuskan mobil pribadi produksi tahun berapa yang akan dibatasi,” jelasnya.
Ia menyatakan, rencana pembatasan mobil pribadi berdasarkan buatan tahun tertentu dikhawatirkan malah akan mendorong masyarakat membeli mobil produksi tahun lama yang lebih polusi. “Kalau mobil baru kan lebih efisien karena teknologinya baru,” jelasnya.
Lagipula, imbuh Pri Agung kendaraan roda empat produksi lama belum tentu tidak masuk dalam kategori mobil mewah. “Kaya Mercy atau Jaguar buatan tahun lama itu kan tetap saja termasuk mobil mewah. Saya khawatir kebijakan ini akan membuat subsidi tetap tidak tepat sasaran,” jelasnya.
Pri Agung menilai kalau memang pemerintah ingin menekan volume BBM bersubsidi dan subsidi yang diberikannya tepat sasaran, maka sebaiknya pemerintah melarang penggunaan BBM bersubsidi bagi seluruh kendaraan pribadi. “Saya lebih suka pemerintah ambil kebijakan yang tidak populer ini. Karena walaupun semua orang kaya yang punya mobil bukan orang kaya, tapi kalau sudah bisa beli mobil, itu pasti orang mampu yang sudah tidak butuh subsidi,” paparnya.
Namun pemerintah juga tidak bisa begitu saja membatasi konsumsi BBM bersubsidi kepada seluruh kendaraan pribadi tanpa menyelesaikan akar masalah membludaknya jumlah motor dan mobil di tanah air yaitu buruknya transportasi umum.
“Orang milih pakai motor dan mobil itukan karena transportasi umum kita buruk, makanya kalau mau membatasi penggunaan BBM bersubsidi, pemerintah juga harus memperbaiki transportasi umum,” tambahnya.
Seperti diketahui, menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menyatakan pemerintah berencana untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan roda empat buatan tahun tertentu. Hal itu merupakan salah satu opsi yang akan diajukan pemerintah ke DPR dalam waktu dekat. Sayangnya, Darwin enggan menyebutkan mobil produksi tahun berapa yang akan dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Namun, Ia memastikan sepeda motor dan transportasi umum boleh menggunakan BBM subsidi.