Kontan.co.id; 04 Februari 2021
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rencana reaktivasi 725 sumur migas idle oleh SKK Migas diharapkan tetap memperhatikan sejumlah aspek khususnya keekonomian.
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, strategi ini memang dapat menjadi salah satu cara dalam mendorong produksi migas.
“Permasalahan utamanya justru akan terletak pada keekonomian proyeknya mas,” terang Komaidi kepada Kontan.co.id, Kamis (3/2).
Dia melanjutkan, dari sumur-sumur migas yang sudah tidak aktif atau idle bisa saja masih ada potensi migas yang bisa diperoleh. Kendati demikian, ketidakekonomisan proyek berpotensi menghambat upaya menggenjot produksi dari sumur-sumur idle ini.
Senada, Praktisi Hulu Migas Tumbur Parlindungan menilai dengan kondisi harga minyak saat ini maka langkah reaktivasi sumur dapat menjadi alternatif.
“Mudah-mudahan sumur yang direaktivasi tadi masih layak secara teknis untuk diproduksi dan masih punya potensi yang baik,” ujar Tumbur kepada Kontan, Kamis (3/2).
Tumbur melanjutkan, dalam upaya reaktivasi sumur maka dibutuhkan kolaborasi semua pihak terkait. Sejumlah poin yang patut jadi perhatian yakni dari sisi teknikal dan regulasi.
Adapun, dari sisi regulasi maka berkaitan dengan upaya pemerintah mendorong agar proyek dapat tetap terjaga keekonomiannya.
“Kalau tidak ekonomis tidak akan dikerjakan. Mungkin diberikan insentif untuk kondisi-kondisi sumur atau lapangan tertentu,” jelas Tumbur.
Asal tahu saja, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, rencana aktivasi ulang 725 sumur ini bakal dilakukan pada tahun ini. Upaya ini pun diakui sebagai salah satu strategi dalam mengejar selisih produksi.
Dwi mengungkapkan, dengan pengeboran ini akan ada tambahan kebutuhan produksi minyak sebesar 49.000 barel per hari (bph) di tahun ini.
“Kami melihat ada komitmen 725 sumur untuk 2022. Kita harus bisa di atas 1.000 sumur untuk bisa mengisi gap,” kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Rabu (2/2).
Adapun, dalam evaluasi yang dilakukan SKK Migas, terungkap masih banyak sumur milik PT Pertamina yang tidak dikembangkan.
Aktivasi ulang sumur-sumur ini direncanakan akan ditawarkan kepada KKKS atau BUMD lain yang berminat. Nantinya akan ada pembahasan untuk bagi hasil yang adil.
Sekedar informasi, untuk tahun ini hulu migas menargetkan produksi minyak mencapai 703.000 barrel oil per day (BOPD) dan gas sebesar 1.036 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara itu, untuk lifting minyak ditargetkan mencapai 703.000 BOPD dan gas sebesar 5.800 MMSCFD.