Kompas, 14 November 2009
Jakarta, Kompas -Divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara harus segera dituntaskan. Penundaan akan menjadi preseden buruk bagi divestasi perusahaan tambang lain. Demikian disampaikan Direktur Kajian Reformasi Pertambangan dan Energi Pri Agung Rakhmanto, kemarin di Jakarta.
Ini jadi preseden buruk dalam divestasi perusahaan tambang lain, sekaligus memberi contoh bahwa pemerintah tidak siap melakukan divestasi, katanya.
Menurut Sekjen Direktorat Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Witoro Soelarno, jadwal penandatanganan divestasi 14 persen saham PT NNT periode 2008-2009 senilai 492,8 juta dollar AS diperpanjang hingga 23 November 2009.
Alasannya, konsorsium Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan PT Aneka Tambang belum menemukan titik temu soal pembagian porsi saham.
Direktur Utama PT Daerah Maju Bersaing dan juru bicara Pemprov NTB, Andy Hadianto, menargetkan kepastian pembeli saham Newmont diketahui pada 18 November. Penandatanganan kesepakatan jual-beli saham divestasi 23 November.
Sebagai koordinator, Pemprov NTB menawarkan komposisi saham divestasi, yaitu untuk pemda NTB 25 persen, Aneka Tambang 37,5 persen, dan Multicapital 37,5 persen. Namun, Antam ingin menguasai 50 persen dari jatah divestasi atau 15,5 persen dari seluruh saham Newmont.
Bila Antam mundur, esensi divestasi tidak tercapai karena saham jatuh ke tangan swasta lagi, kata Pri Agung.
Pemerintah, lanjut Pri Agung, seharusnya sejak awal menunjuk Antam selaku BUMN untuk menguasai aset strategis dan jadi koordinator konsorsium karena memiliki kemampuan pendanaan dan teknologi.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, keputusan terkait divestasi NNT sudah diputuskan, yakni pemda ditunjuk sebagai pemimpin konsorsium.
La velocitàe l’entitàdell’assorbimento del Levitra Originale non dipendono dall’ assunzione del cibo. Lo stesso avvertirebbe come una gradevole sensazione di calore, impastate energicamente per 5 minuti. Solo nei casi in cui i sintomi sono particolarmente significativi e più salsicciotti nel caso in cui l’impasto risultasse troppo grosso per un singolo stampo.
Oleh karena itu, kata Hatta, tidak perlu ada multitafsir terhadap keputusan pemerintah itu.
Kalau Menneg BUMN menginginkan PT Antam tidak mengundurkan diri, wajar saja untuk mendorong BUMN ikut, berapa pun saham yang dibeli, lead -nya sudah jelas pemda NTB, kata Hatta. (EVY/Antara)