Thursday, March 6, 2025
HomeReforminer di Media2024Peningkatkan TKDN Hulu Migas Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

Peningkatkan TKDN Hulu Migas Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

Petrominer.com; 25 Februari 2025

Jakarta, Petrominer – Sektor hulu migas telah menciptakan dampak berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian nasional, baik secara makro dan mikro. Dampak berganda tersebut kian terasa semakin luas menyusul keterlibatan perusahaan Engineering, Procurement dan Construction (EPC) dalam negeri.

Direktur Keuangan dan Komersial Tripatra, Benny Joesoep, mengungkapkan sebagai jasa pendukung industri hulu migas, perusahaan EPC nasional ikut meningkatkan pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), penyerapan tenaga kerja lokal, serta terjadinya penguatan kapasitas dan kapabilitas dengan standar internasional.

“Dampak berganda semakin luas dengan peningkatan peran penggunaan produk dan keterlibatan EPC dalam negeri yang dilakukan sepanjang proyek (Project Life Cycle), yang tentunya juga semakin mendorong daya saing perusahaan,” ungkap Benny dalam Media Training IPA Convex 2025, Selasa (26/2).

Sebagai salah satu EPC Nasional, menurutnya, Tripatra telah tumbuh dan berperan meningkatkan dampak berganda karena besarnya nilai investasi hulu migas di Indonesia. Proyek EPC yang digarap Tripatra di antaranya adalah Pengembangan Banyu Urip di blok Cepu, Pengembangan Senoro Gas, Pengembangan Lapangan Jangkrik hingga Proyek Train 3 Tangguh.

“Dengan menguasai engineering, maka perusahaan EPC nasional akan menjadi lokomotif peningkatan penggunaan barang dan jasa dalam negeri,” ujar Benny.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, menyampaikan bahwa TKDN di industri hulu migas terus meningkat sehingga menciptakan dampak berganda terhadap perekonomian nasional.

“Indeks multiplier effect industri hulu migas terus tumbuh, mencerminkan besarnya peran sektor ini dalam mendorong ekonomi nasional,” ungkap Komaidi.

Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa data Reforminer Institute mencatat, sektor hulu migas nasional terkait dengan 129 industri lain, menyumbang 90 persen PDB nasional, dan menyerap 82 persen tenaga kerja di Indonesia. Setiap investasi sebesar Rp 1 triliun di sektor hulu migas akan mampu menciptakan nilai tambah ekonomi hingga Rp 5,43 triliun.

“Angka ini meningkat signifikan dibandingkan satu dekade lalu,” tegas Komaidi.

Selain kontribusi terhadap investasi dan penerimaan negara, yang rata-rata Rp 192,32 triliun per tahun terhadap APBN, hulu migas juga mempercepat pertumbuhan industri pendukung dalam negeri. TKDN dalam pengadaan barang dan jasa hulu migas selama 12 tahun terakhir stabil di kisaran 54-68 persen.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments