detikFinance,31/07/2009 08:55 WIB
Jakarta – Batas waktu Head of Agreement (HoA) jual beli LNG Senoro dengan pembeli di Jepang akan habis hari ini. Namun pemerintah tak kunjung memberikan persetujuan atas HoA tersebut.
Konsorsium DS LNG pun disarankan jangan memaksakan rencananya untuk mengekspor gas alam cair ke Jepang dan mulai mencari pembeli dari dalam negeri saja. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Refor-Miner Institute, Pri Agung Rakhmanto dalam pesan singkatnya kepada detikFinance, Jumat (31/7/2009).
“Konsorsium sebaiknya jangan terpaku dan jangan memaksakan harus mengekspor gas ke Jepang saja,tapi justru juga harus kreatif mencari pembeli domestik,” kata Pri Agung.
Menurutnya, jika konsorsium pengembang LNG Senoro merasa keekonomian proyek tidak bisa terpenuhi dengan memasok gas ke domestik, seharusnya konsorsium membicarakannya dengan pemerintah dan mencari solusi bersama. “Misalnya meminta pemerintah memberi insentif-insentif tertentu,” ungkapnya.
Pri Agung menegaskan dari sisi kepentingan nasional yang lebih luas, memang akan lebih baik jika gas tidak diekspor. Untuk itu, ia menilai keputusan pemerintah yang belum memberikan persetujuan kepada konsorsium dimaksudkan agar gas tidak jadi diekspor, sudah tepat. “Prinsip itu yang mestinya pemerintah pegang. Jangan hal itu dikalahkan oleh kepentingan korporat,” tandasnya.
Seperti diketahui, rencana eskpor LNG Donggi Senoro hingga kini belum ada kejelasan. Rencana semula konsorsium untuk mengekspor LNG Senoro ke pembeli di Jepang, tersandung intruksi Wapres Jusuf Kalla agar semua potensi gas yang ada dipasok ke pasar domestik. Padahal konsorsium pengembang proyek gas Senoro yang terdiri dari Pertamina, Medco dan Mitsubishi sudah menyepakati dengan Head of Agreement (HoA) dengan pembeli asal Jepang, yaitu Chubu Electric Power Co Inc dan Kansai Electric Power Co Inc. Hari ini merupakan batas akhir HoA jual beli LNG Senoro antara konsorsium dengan pembeli asal Jepang tersebut, namun pemerintah masih belum juga menunjuk sinyal positif untuk memberikan persetujuan atas rencana konsosium mengeskpor LNG itu ke Jepang.