Rabu, 22/07/2009
Jakarta – Pengalihan pengiriman perdana LNG Tangguh yang seharusnya ke Fujian (China) menjadi ke Korea Selatan sempat dipertanyakan. Namun Departemen ESDM menegaskan, pengalihan tersebut harus dilakukan karena terminal penerima LNG di Fujian masih dalam penyesuaian untuk menerima LNG Tangguh.
Menurut Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen ESDM Sutisna Prawira, spesifikasi LNG Tangguh termasuk dalam jenis Lean LNG (kandungan C3+ relatif rendah). Jenis ini berbeda dengan LNG Arun dan Bontang yang termasuk Rich LNG (kandungan C3+ relatif tinggi).
LNG Arun dan Bontang dikirim lebih dulu karena sedang mengalami kelebihan pasokan. Namun karena jenis LNG-nya berbeda, maka termina penerima LNG harus disesuaikan terlebih dulu ketika akan menerima LNG Tangguh. “Oleh karena itu, pengiriman kargo LNG pertama dari Tangguh tidak dikirimkan kepada Receiving Terminal LNG di Fujian tetapi ke pasar Korea Selatan,” kata Sutisna seperti dikutip di situs Departemen ESDM, Rabu (22/7/2009).
Sebelumnya, pengiriman perdana LNG Tangguh ke Korea Selatan dengan alasan terminal Fujian belum siap, dipertanyakan.
Menurut Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Pri Agung Rakhmanto, terminal Fujian sebenarnya sudah siap menerima LNG sejak sebelum Tangguh berproduksi. “Saya juga ‘tertipu’ karena setelah saya cek, ternyata sejak 17 Mei 2009 lalu LNG terminal di Fujian memang sudah full operation, tidak lagi dalam tahap commissioning,” jelasnya, Rabu (15/7/2009).
Sedangkan terkait rencana pengiriman LNG ke Fujian (China) pada akhir bulan ini, ia menegaskan pengiriman tersebut masih mengikuti komitmen dalam kontrak. Ia mengakui saat ini sudah ada kontrak yang mengikat dan ada tim negosiasi berupaya untuk memperbaiki kontrak. Namun selama belum ada perubahan kontrak, maka kontrak yang ada sekarang masih berlaku, termasuk hak dan kewajiban yang dipunyai oleh masing-masing pihak, seperti kewajiban untuk memasok LNG yang sudah harus dikirim dan penyesuaian harga kembali setiap 4 (empat) tahun sekali.