Saturday, November 23, 2024
HomeReforminer di Media2010Penghematan Pembatasan BBM Subsidi Tak Signifikan

Penghematan Pembatasan BBM Subsidi Tak Signifikan

Metrotvnews.com, 16 Juli 2010

Jakarta: ReforMiner Institute memperkirakan, pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk mobil di atas tahun 2005 hanya mencakup 830 ribu kiloliter hingga akhir tahun ini. Potensi penghematannya pun tidak signifikan. Hal tersebut diutarakan Direktur ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto di Jakarta, Jumat (16/7).

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), saat ini jumlah mobil produksi setelah 2005 yang memakai premium mencapai 1,738 juta unit. “Dengan asumsi jarak tempuh rata-rata per tahun 15.788 kilometer dan konsumsi BBM 1 liter per 11 kilometer, maka konsumsi premium per tahunnya adalah 2,49 juta kiloliter,” katanya.

Selanjutnya, kalau penerapan pembatasan jadi diterapkan mulai September 2010, selama empat bulan konsumsi premium yang bisa dihemat hanya sekitar 830 ribu kiloliter. Dengan demikian, nilai penghematan subsidi BBM yang didapat hanya Rp1,25 triliun. “Tidak terlalu signifikan,” ujarnya.

Apalagi, implementasi pembatasan BBM di lapangan pasti sulit dan berpotensi menimbulkan permasalahan. Menurut dia, sulit bagi SPBU mengenali jenis kendaraan 2005 atau bukan, sehingga tetap berpotensi membuat subsidi menjadi tidak tepat sasaran. “Kebijakan yang setengah hati karena tidak berani dan tidak populer,” kata Pri Agung.

Pemerintah berencana membatasi pemakaian BBM transportasi bersubsidi jenis premium dan solar bagi mobil pribadi keluaran produksi mulai 2005 ke atas dengan pertimbangan pemilik mobil tersebut merupakan golongan masyarakat mampu. Rencana pembatasan tersebut akan dibahas bersama DPR. Pemerintah menargetkan program pembatasan BBM subsidi bisa dimulai bulan September 2010 dengan penghematan 2,3 juta kiloliter.(Ant/DOR)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments