Media Indonesia, 17 Januari 2010
JAKARTA–MICOM: Pemerintah diminta memperhatikan harga minyak mentah dunia yang pekan ini nyaris mencapai level US$100 per barel.
Menjelang program pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada akhir kuartal pertama 2011, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beserta Komisi VII DPR RI diminta mengevaluasi regulasi tersebut.
Deputy Director Research Institute for Mining and Energy Economics (ReforMiner) Institute Komaidi mengemukakan apabila rata-rata harga ini bertahan hingga akhir tahun, tambahan subsidi energi yang dibutuhkan pemerintah mencapai Rp60,84 triliun.
Adapun tambahan penerimaan pemerintah di sektor minyak dan gas bumi hanya Rp48,82 triliun. Sehingga, terdapat tambahan defisit pemerintah sebesar Rp12,02 triliun.
“Kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diterapkan di Jabodetabek awal April ini hanya menghemat Rp3,3 triliun dan tidak begitu berarti untuk menutup defisit tersebut,” ujar Komaidi via layanan pesan singkat