Sunday, November 24, 2024
HomeReforminer di Media2011Defisit Neraca Migas Terus Berlanjut

Defisit Neraca Migas Terus Berlanjut

Media Indonesia, 3 Juni 2011

JAKARTA–MICOM: Deputi Direktur Bidang Riset Reforminer Institute Komaidi menyampaikan bahwa dalam 3 tahun terakhir rata-rata tahunan neraca migas nasional selalu mengalami defisit. Hal tersebut dikarenakan produksi minyak nasional yang sekitar 945 ribu hingga 950 ribu barel per hari masih belum bisa memenuhi kebutuhan minyak yang sebesar 1,5 juta barel per hari.

“Dalam 3 tahun terakhir memang neraca migas selalu defisit. Di bulan tertentu kadang defisit, kadang surplus, tetapi rata-ratanya defisit,” kata Komaidi, Kamis (2/6). Ia menjelaskan hal tersebut terjadi karena produksi minyak nasional tidak bisa memenuhi kebutuhannya.

Komaidi melihat tidak terpenuhinya kebutuhan minyak nasional disebabkan oleh dua hal, yaitu tidak tersedianya kilang untuk menampung produksi minyak mentah dan tidak tercapainya lifting minyak mentah nasional. Ia menyebutkan bahwa kilang minyak dalam negri hanya mampu menampung kapasitas 700-850 ribu barel per hari dari kebutuhan 1,5 juta barel per hari.

Kurangnya kapasitas kilang dianggap membuat Indonesia harus mengekspor minyak mentah dan mengimpor minyak setengah jadi atau jadi yang nilai tambahnya lebih mahal. Jika hal tersebut dilakukan terus ditambah lagi defisit yang terus membesar, Komaidi menilai defisit migas Indonesia akan mengalami tren meningkat ke depan.

“Kita kan impor produk setengah jadi atau sudah jadi yang ada nilai tambahnya. Kita hanya mengekspor minyak mentahnya,” katanya. Maka pemerintah diminta membenahi masalah kilang agar mampu menampung produksi minyak mentah nasional. Di sisi lain produksi minyak nasional yang loyo juga memaksa Indonesia harus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Ya keduanya, di sisi hulu harus dibenahi, di sisi hilirnya juga,” ujar Komaidi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor migas meningkat pesat 35,28% pada bulan April 2011 mencapai US$3,89 miliar dari bulan Maret yang sebesar US$2,88 miliar. Sementara itu, ekspor migas pada April tercatat US$3,59 miliar atau naik 17,31% dibandingkan dengan ekspor migas Maret sebesar US$3,06 miliar. (ML/OL-2)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments