DetikFinance, 8 Juni 2011
Jakarta – Pemerintah dan DPR menargetkan produksi minyak nasional di 2012 mencapai 950 ribu-970 ribu barel per hari (bph). Target tersebut dinilai tidak realistis dan ketinggian.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, target produksi minyak itu sulit dicapai karena tahun depan pemerintah belum juga melakukan pengembangan lapangan minyak baru.
“Target itu berat dan masih ketinggian,” ujar Pri Agung kepada detikFinance, Rabu (8/6/2011).
Menurut dia idealnya target realistis yang paling bisa dicapai pemerintah adalah 930 ribu-940 ribu bph. “Yang secara teknis, realistisnya adalah segitu. Karena, tidak ada pengembangan baru,” pungkasnya.
Dia juga menambahkan tidak ada proyek besar yang bisa menambah produksi secara signifikan. Walaupun dilakukan upaya optimalisasi, produksi minyak belum bisa terdongkrak.
“Kalau produksi minyak di Cepu (Mobil Cepu Limited) masih belum bisa tambah. Mereka ada masalah di penampungan, baru bisa nambah di 2014. Sekarang masih di 16-20 ribu barel per hari,” tanggap Pri Agung. Seperti diketahui, sehari sebelumnya (7/6/2011) pemerintah mengusulkan kepada Komisi VII DPR target produksi minyak nasional di 2012 berkisar 950-970 ribu barel per hari.
Walaupun disetujui, beberapa anggota Komisi VII masih menilai target tersebut masih sulit diraih. Ada juga yang mengusulkan jika target tersebut tercapai atau tidak, Komisi VII akan memanggil Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh untuk mempertanggungjawabkan hal tersebut.
Untuk tahun ini, produksi minyak nasional baru mencapai 906 ribu barel per hari per 31 Mei. Masih jauh dari target yang ditetapkan pemerinta sebesar 970 ribu bph di 2011.
Dengan berbagai alasan dari segi teknis maupun non-teknis, pemerintah memprognosakan produksi minyak akhir tahun sebanyak 945 ribu bph.