KOMPAS,A�27 Februari 2014A�
JAKARTA, KOMPAS a�� Penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi kurang diminati investor. Hal ini menunjukkan iklim investasi di Tanah Air tidak kondusif di tengah ketidakpastian hukum dalam pengusahaan hulu migas. Padahal, eksplorasi menentukan masa depan produksi migas nasional. a��a��Kami berharap, setiap tahun ada minimal 10 kontrak kerja sama baru untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi migas,a�? kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dalam acara penandatanganan kontrak kerja sama bagi hasil wilayah kerja migas konvensional tahun 2014, Rabu (26/2), di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.
Dalam lelang reguler WK migas konvensional tahap dua 2012, ada tujuh blok migas yang ditawarkan. Berdasarkan hasil lelang, Blok Bengara II di daratan dan lepas pantai Kalimantan Utara dimenangkan PT Baradinamika Citra Lestari, anak usaha PT Tansri Madjid Energy. Sementara dalam lelang penawaran langsung blok migas tahap satu 2013, ada 16 wilayah kerja migas yang ditawarkan, tetapi hanya lima blok migas yang ada pemenangnya. Lima wilayah kerja migas itu adalah Palmerah Baru di daratan Sumatera Selatan dan Jambi, Blok Sakti di lepas pantai Jawa Tengah dan Jawa Timur, Blok North East Madura VI di lepas pantai Jawa Timur, Wilayah Kerja Anugerah di Jawa Timur, serta Blok East Bontang di Kalimantan Timur.
Secara keseluruhan, total komitmen pasti eksplorasi dari enam KKKS yang ditandatangani berupa studi geologi dan geofisika 5,23 juta dollar AS, survei seismik, dan pengeboran delapan sumur eksplorasi Total investasi komitmen eksplorasi 108,185juta dollar AS dan bonus tanda tangan yang akan diterima langsung pemerintah 8 juta dollar AS. “Kami minta agar kontraktor yang telah menandatangani kontrak segera bekerja, jangan mendapat kontrak, lalu bertahun-tahun dibiarkan. Pemerintah mengejar hasilnya,a�? kata dia. Oleh karena jika eksplorasi dilakukan tahun ini, blok migas itu baru berproduksi 10-15 tahun lagi. Dengan demikian, pencarian cadangan migas ini membutuhkan waktu lama dan menentukan produksi migas ke depan. Untuk mendorong eksplorasi, pihaknya berjanji akan mempermudah aturan sehingga akan ada 10-15 KKS baru setiap tahun.
Meski tidak semua blok migas yang ditawarkan diminati, pihaknya optimistis, gairah investasi migas masih bagus di tengah tahun politik pada 2014. a��a��Salah satu agenda penting pemerintah adalah meningkatkan produksi migas mulai dari eksplorasi. Kalau tidak banyak eksplorasi, tidak ada yang panen 10 tahun mendatang,a�? ujarnya.
Tidak kondusif
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekonomi dan Pertambangan (ReforMiner Institute) Pri Agung Rakhmanto, penyebab utama kurangnya minat investor ikut dalam lelang blok migas adalah investor ragu karena tingkat ketidakpastian hukum dalam pengusahaan hulu migas di Tanah Air amat tinggi. a�?Aturan main sering berubah, berganti, diintervensi, atau tumpang tindih dengan sektor lain, atau diinterpretasikan secara berbeda oleh berbagai institusi yang berbeda-beda Akibatnya, tidak ada kepastian mana yang harus dijadikan acuan,a�? ujarnya. Hal ini diperparah oleh lemahnya koordinasi, baik antarinstitusi pemerintah di pusat maupun antara pusat dan daerah. Dalam aspek teknis, masalah kualitas data eksplorasi yang tidak memadai juga menyebabkan risiko kegagalan eksplorasi menjadi lebih tinggi. a��a��Tahun ini, ketidakpastian menjadi makin tinggi karena ditambah adanya risiko politik berkaitan dengan pemilihan umum dan pergantian pemerintahan,a�? kata Pri Agung menambahkan.
a��a��Satu hal yang juga mendasar, revisi Undang-Undang Migas tidak kunjung selesai sehingga dalam hal payung hukum pengusahaan hulu migas menjadi sangat lemah. Karena itu, iklim investasi hulu migas secara keseluruhan menjadi sangat tidak kondusif,a�? ujarnya. Sementara itu, Deputi Pengendalian Keuangan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Budi Agustyono, dalam keterangan pers, menyatakan, total transaksi industri hulu migas pada 2013 tercatat 578 miliar dollar AS. Dana itu berasal dari para kontraktor kontrak kerja sama yang sudah berproduksi Rinciannya, transaksi minyak 31,3 miliar dollar AS, gas pipa 12,4 miliar dollar AS, serta gas alam cair (LNG) dan elpiji (liquefied petroleum gas) 14,1 miliar dollar AS. (EVY)