Tempo.co, 5 Mei 2020
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menegaskan, harga BBM di tanah air masih sangat bersaing dengan negara-negara di kawasan Asia Tengara sehingga diduga turut menjadi pertimbangan Pemerintah belum menurunkan harga BBM.
“Harga BBM di Indonesia saat ini masih cukup kompetitif dengan harga jual BBM di sejumlah negara tetangga, seperti Filipina, Thailand, Kamboja, Laos, dan Singapura,” katanya di Jakarta, Senin, 5 Mei 2020.
Berdasarkan data globalpetrolprice.com, lanjutnya, untuk bensin gasoline 95 misalnya, Indonesia berada pada level Rp 8.496 per liter lebih murah dibandingkan Thailand, Rp 10.944 per liter, Laos Rp 15.552 per liter, Filipina Rp 11,376 per liter, atau Singapura Rp 20.160 per liter.
Sedangkan jenis solar untuk gasoil, Indonesia berada pada Rp 9.072 per liter, di bawah Laos Rp 12.672 per liter atau Singapura Rp 16.560 per liter.
Selain harga BBM yang masih kompetitif, Komaidi menduga kondisi sosial-ekonomi dunia dan domestik yang “tidak normal” terutama terkait pandemi Covid-19 juga menjadi basis pemerintah untuk belum menurunkan harga BBM.
“Termasuk di antaranya, karena adanya penurunan tingkat konsumsi dan aktivitas masyarakat akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan anjuran di rumah saja,” kata dia.
Sementara VP Corporate Communications Pertamina Fajriyah Usman menegaskan, dalam “kondisi normal,” Pertamina sudah dua kali menurunkan harga BBM pada tahun ini yakni pada awal tahun terhadap BBM JBU, Pertamax series dan Dex series.
Demikian juga tahun lalu, lanjutnya, tidak dilakukan kenaikan harga, namun justru penurunan harga. Sementara BBM jenis Biosolar dan Premium, sejak April 2016 tidak pernah mengalami kenaikan harga.
Sedangkan dalam kondisi ekonomi dunia “tidak normal” karena pandem Covid-19, Pertamina juga tidak diam, tambahnya, namun terus memonitor dinamika harga minyak mentah, sekaligus mempertimbangkan prioritas penyediaan energi dalam negeri.
Termasuk di antaranya, mencermati perundingan negara OPEC dan non OPEC awal April 2020. Dalam perundingan tersebut, OPEC sepakat untuk memotong produksi minyak dunia sebesar 9,7 juta barel per hari, pada Mei dan Juni 2020.
Meski dalam posisi mencermati, Fajriyah menegaskan, saat ini harga BBM di Indonesia masih kompetitif dibandingkan dengan BBM di ASEAN.
“Bahkan untuk di SPBU di Indonesia, BBM Pertamina juga paling murah,” katanya.
Pertimbangan lain yang harus dicermati, lanjutnya, adalah kurs rupiah yang saat ini melemah dan konsumsi BBM yang jauh menurun.
“Di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Makassar, Surabaya, dan Medan, penurunan (konsumsi bbm) bahkan sangat tajam, lebih dari 50 persen,” katanya.
Selain itu, Pertamina memberikan program cashback 30 persen khusus untuk pelanggan yang membeli BBM non subsidi Pertamax series dan Dex series dengan menggunakan aplikasi MyPertamina dan pembayaran dengan LinkAja.