Saturday, November 23, 2024
HomeReforminer di Media2018Harga premium dan solar diproyeksi tidak akan naik

Harga premium dan solar diproyeksi tidak akan naik

KONTAN; Minggu, 25 Februari 2018 / 20:34 WIB

KONTAN.CO.ID – JAKARTA Harga minyak mentah masih dalam tren positif. Sejak awal tahun harga minyak terus menanjak naik.

Berdasarkan data Tim Harga Minyak Indonesia, harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Januari 2018 memang naik jika dibandingkan Desember 2017. Dated Brent naik sebesar US$ 4,99 per barel dari US$ 64,19 per barel menjadi US$ 69,18 per barel.

Brent (ICE) juga naik sebesar US$ 4,99 per barel dari US$ 64,09 per barel menjadi US$ 69,08 per barel. WTI (Nymex) naik sebesar US$ 5,72 per barel dari US$ 57,95 per barel menjadi US$ 63,67 per barel.

Rata-rata harga minyak naik hingga menembus level harga US$ 60 per barel. Tidak heran sejumlah badan usaha penyalur BBM di Indonesia menaikkan harga BBM seperti Pertamina untuk harga Pertamax Series.

Sementara harga premium dan solar masih tetap sama. Menteri ESDM Ignasius Jonan telah memutuskan harga solar dan premium akan tetap sama sampai 31 Maret 2018. Direktur Eksekutif ReforMiner Komaidi Notonegoro memproyeksi, pemerintah tidak akan mengubah harga premium dan solar hingga 2019.

“Untuk harga BBM subsidi dan penugasan domainnya berada di tangan pemerintah yang dalam beberapa kesempatan tidak akan disesuaikan sampai tahun 2019,” kata Komaidi kepada Kontan.co.id pada Minggu (25/2).

Menurut Komaidi pemerintah akan menjaga kondisi menjelang tahun 2019. Sehingga Pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM.”Saya kira wajar pemerintah menjaga kondisi menjelang tahun politik salah satunya tidak menaikkan harga BBM. Meskipun yang dapat kredit tentu incumbent,” imbuhnya.

Sementara itu Pertamina selaku badan usaha yang melaksanakan penugasan premium dan solar akan menanggung beban keuangan yang besar jika pemerintah tidak menaikan harga BBM. Biarpun begitu, Pertamina diyakini tetap akan menjalankan distribusi premium dan solar.

“Bagi pelaksana tugas sebenarnya sudah berat, harus ada solusi jika diputuskan tidak naik. Pertamina tentu akan iya dan siap jika diminta karena posisinya sebagai BUMN,” pungkas Komaidi.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments