Saturday, November 23, 2024
HomeReforminer di Media2011Pemerintah Dinilai Bingung Atasi Masalah BBM Bersubsidi

Pemerintah Dinilai Bingung Atasi Masalah BBM Bersubsidi

DetikFinance, 28 Juni 2011

Jakarta – Pemerintah belum memberikan sinyal untuk menaikkan harga BBM Berubsidi meski harga minyak mentah dunia masih tinggi dan dan kuota konsumsi BBM bersubsidi sudah melebihi jatah dalam APBN. Sikap tersebut jelas menunjukkan ‘kebingungan’ pemerintah untuk menghadapi masalah BBM.

Pengamat Perminyakan, Pri Agung Rakhmanto, mengatakan jika pemerintah tidak mau menaikkan harga maka pemerintah harus bersiap menambah anggaran untuk BBM Bersubsidi yang kuotanya terancam jebol di akhir tahun.

“Kita akan lihat ke situ, jika tidak dinaikkan (harga BBM Bersubsidi), maka pilihannya adalah menambah anggaran. Jika menambah anggaran, berarti scara keseluruhan defisit APBN akan bertambah,” katanya saat dihubungi detikFinance, Selasa (28/6/2011).

Namun, menurutnya hal ini bukanlah hal yang perlu dijadikan solusi. Apalagi, jika penambahan anggaran untuk BBM Bersubsidi nantinya diperoleh dari utang.

“Tidak boleh senang, jika nutupnya pakai utang. Kalau memang pemerintah tidak mau menaikkan, tapi tetap dilakukan penghematan anggaran itu lebih baik,” ujar Pri Agung.

Meskipun belakangan ini pemberitaan mengenai wacana kenaikan harga BBM Bersubsidi mulai mereda, seharusnya pemerintah sudah ada keputusan yang kongkret mengatasi hal ini. Karena disparitas antara harga Premium Cs (BBM Bersubsidi) dengan Pertamax Cs (BBM Non Subsidi) masih lebar, sehingga masih banyak orang yang beralih membeli Premium. Implikasi terakhirnya adalah ‘bobolnya’ kuota BBM Bersubsidi.

“Harga Pertamax memang masih tinggi, dia menunggu evalusi dari harga minyak dunia kan. Maka itu, pemerintah tidak perlu bingung, harus ada keputusan. Jika tidak dinaikkan, dan ada penambahan anggaran, maka masyarakat harus tahu penambahan anggaran tersebut dikompensasikan ke mana? Jika ternyata dikompensasikan ke utang, siapa tahu masyarakat malah lebih memilih supaya harga BBM Bersubsidi dinaikkan ketimbang pemerintah harus hutang,” ungkapnya.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa sebelumnya menegaskan, meskipun harga minyak dan subsidi BBM terus melonjak, pemerintah tidak mempunyai rencana sama sekali untuk menaikkan harga BBM subsidi.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments