Saturday, November 23, 2024
HomeReforminer di Media2011Pemerintah Tak Tegas Terhadap Harga Elpiji 12 Kg

Pemerintah Tak Tegas Terhadap Harga Elpiji 12 Kg

DetikFinance, 28 Mei 2011

Jakarta – Meruginya elpiji 12 kg yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) merupakan permasalahan yang klasik. Pasalnya, dengan harga jual yang dibawah harga keekonomian membuat Pertamina merugi cukup tinggi.

Namun, jika harganya dinaikan, maka akan banyak masyarakat yang beralih ke elpiji 3 kg yang disubsidi karena jauh lebih murah. Kasusnya mirip disparitas harga BBM bersubsidi (premium) dan Pertamax.

“LPG 12 kg itu permasalahan lama, masalah pengaturan,” kata Pri Agung, selaku Direktur Eksekutif ReforMiner Institute kepada detikFinance, Jakarta (Sabtu 28/5/2011).

Menurutnya, persoalan tabung elpiji 12 kg ini hampir sama analoginya seperti pertamax dan premium. Pemerintah tidak mau merubah disparitas harga yang tinggi.

“Pemerintah selalu bilang bahwa untuk tabung LPG 3 kg mekanisme distribusinya tertutup. Namun tetap saja terbuka, sehingga orang yang mampu tetap membeli tabung ukuran 3 kg tersebut,” katanya.

Seperti diketahui, pada Rapat Dengar Pendapat beberapa waktu lalu antara Pertamina dan Komisi VII DPR RI, dilaporkan bahwa Pertamina alami kerugian untuk tabung LPG 12 Kg senilai Rp 1 triliun pada triwulan pertama 2011. Dibandingkan dengan tahun lalu, selaa 2010 Pertamina alami kerugian hingga Rp 3,2 triliun. Sejauh ini, Pertamina masih menahan harga LPG 12 Kg tersebut. Pihak mereka ingin menaikkan harga demi mengurangi beban biaya produksi yang tidak diimbangi dengan harga jual akibat harga minyak tinggi yang mempengaruhi harga gas.

Di lain pihak, Kementerian BUMN yang membawahi Pertamina, belum memberi sinyal kepada perusahan migas tersebut demi merubah harga.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments