Friday, November 22, 2024
HomeReforminer di Media2009Prioritaskan Pemenuhan Kebutuhan Energi Dalam Negeri

Prioritaskan Pemenuhan Kebutuhan Energi Dalam Negeri

Jakarta,Pengamat energi dan tambang, Pri Agung Rakhmanto, meminta pemerintahan baru memprioritaskan pemenuhan kebutuhan energi melalui kewajiban pasokan ke dalam negeri (domestic market obligation/DMO). Kebijakan mengutamakan pemenuhan energi domestik (DMO) harus menjadi prioritas pemerintahan mendatang, kata Pri Agung, di Jakarta, Rabu (8/7).

Prioritas lain, menurut dia, adalah mengembangkan energi yang bukan berasal dari minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM). Termasuk pula pembangunan infrastruktur mesti dimasukkan dalam UU APBN setiap tahun, sebagai bagian integral dari upaya pengurangan subsidi BBM. Kenapa harus masuk UU APBN, supaya konkret tentang apa yang akan dikerjakan tiap tahunnya dan bisa ada sanksi tegas bila tidak dijalankan karena pemerintah berarti melanggar UU, jelasnya.

Ia menambahkan prioritas DMO itu akan terkait dengan pengembangan energi non-minyak dan BBM. Sebab, tidak mungkin energi non-BBM seperti gas dan batubara bisa menggantikan peran BBM di dalam negeri, jika terus diekspor. Sementara pengamat ekonomi Tony Prasetiantono mengatakan kemenangan pasangan SBY-Boediono akan menuai kepercayaan pasar sehingga rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia terus menguat.

Saya yakin pasar akan merespons positif. Sukses Pilpres ini saya duga akan diikuti dengan gelombang capital inflow yang akan menyebabkan likuiditas melimpah, ujarnya.

Menurut dia, rupiah akan merespons dengan penguatan ke level di bawah Rp10.000 per dolar AS dan cadangan devisa yang makin mendekati 59 miliar dolar AS. Namun, tidak memprediksi level penguatan IHSG. Di saat likuiditas longgar ini, perbankan memiliki kesempatan untuk menurunkan sukubunganya. Jika perbankan menurunkan sukubunga, aktivitas di sektor riil pun bisa bergerak. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2009 akan terdongkrak. Bahkan, kondisi bisa lebih baik lagi jika kabinet baru SBY dinilai profesional dan kredibel.

Tony menambahkan pertumbuhan ekonomi bisa didorong sedikit di atas 4 persen, tapi masih di bawah 4,5 persen. Apalagi jika nanti SBY bisa membentuk kabinet yang bagus atau profesional. Roadmap Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, MS Hidayat, mengharapkan Presiden terpilih mempertimbangkan implementasi pemikiran atau program Capres yang kalah dalam Pilpres, agar menjadi program pemerintah terpilih termasuk bidang ekonomi. Pemerintah yang baru perlu mempertimbangkan pemikiran Capres yang kalah, karena ada pemikiran yang baik yang patut dipertimbangkan, ujarnya.

Kadin kini telah menyusun roadmap program-program yang bisa dipertimbangkan oleh pemerintahan baru. Rencananya roadmap tersebut akan diserahkan setelah pelantikan Presiden terpilih Oktober mendatang. Ia berharap semua pihak bisa menerima kemenangan pasangan SBY-Boediono ini. Setelah pesta demokrasi selesai, masyarakat diharapkan bisa melakukan kegiatannya seperti semula. Hidayat juga meminta pertikaian politik harus segera diakhiri. Saya minta ada rekonsiliasi nasional, tegasnya.

Sedangkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofyan Wanandi, mengatakan mengenai hasil perhitungan suara Capres dan Cawapres, sebaiknya harus menunggu dari pengumuman KPU yang resmi, karena masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Kita menunggu saja, karena kita tidak begitu mengerti perhitungan quick count apakah seribu sekian suara itu bisa mewakili semuanya, tuturnya.

Ia mengatakan agar Presiden terpilih harus konsisten dengan peraturan yang sudah ada, menjaga stabilitas politik, mengurangi ekonomi biaya tinggi dan memperbaiki infrastruktur. Ini PR-PR (pekerjaan rumah-Red) yang sudah ada yang harus dijalankan. Kalau SBY (terpilih), kan sudah tahu PR-PR yang sudah ada semoga dia bisa menyelesaikan, katanya.(iz)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments