Media Indonesia, 19 Agustus 2011
JAKARTA–MICOM: Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menegaskan agar pemerintah lebih memprioritaskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi daripada tarif dasar listrik (TDL).
“Seharusnya yang lebih prioritas itu kenaikan harga BBM. Kenaikan TDL mestinya harus menunggu masuknya pembangkit-pembangkit batubara dari program 10 ribu MW tahap I dan regasifikasi pembangkit-pembangkit listrik PLN yang selama ini masih menggunakan BBM,” tegas Pri di Jakarta, Jumat (19/8).
Dengan mengacu pada pembangkit-pembangkit baru dan regasifikasi pembangkit-pembangkit yang sudah ada, acuan TDL bisa lebih realistis karena berbasis pada komposisi pasokan energi primer yang sudah lebih optimal. Selain itu, biaya pokok penyediaan listrik bisa menurun sehingga TDL tidak perlu naik.
“Yang jelas kalau (TDL) naik tahun depan, lalu apa manfaat bikin 10 ribu MW batubara? Bukannya itu untuk menurunkan BPP listrik?” ujar Pri.