Friday, December 6, 2024
HomeStudiAnalisis Kontribusi Ekonomi Dan Efek Multiplier Industri Hulu Migas Dalam Perekonomian Nasional

Analisis Kontribusi Ekonomi Dan Efek Multiplier Industri Hulu Migas Dalam Perekonomian Nasional

Studi ReforMiner menemukan bahwa keterkaitan sektor hulu migas dengan sektor penunjangnya relatif masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari porsi input sektor hulu migas yang berasal dari sektor penunjangnya hanya sekitar 5,32 %. Masih relatif kecilnya kontribusi sektor-sektor penunjang terhadap kebutuhan input hulu migas mengindikasikan bahwa dalam mekanisme penggunaan input sektor hulu migas masih berorientasi impor. Hal itu mengakibatkan realisasi penggunaan komponen produksi lokal dalam mendukung aktivitas sektor hulu migas masih relatif kecil. Kondisi tersebut juga menjawab pertanyaan mengapa sampai sejauh ini kontribusi sektor hulu migas terhadap PDB nasional masih relatif rendah. Dengan kontribusi sektor penunjang hulu migas terhadap PDB nasional mencapai 62,67 % menyebabkan daya tarik sektor hulu migas untuk menggerakkan sektor-sektor penunjang tersebut juga relatif lemah

Porsi output sektor penunjang yang dialokasikan ke sektor hulu migas hanya sekitar 0,079 % terhadap total output sektor-sektor penunjang tersebut. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa keterkaitan ke belakang sektor hulu migas dengan sektor-sektor penunjangnya sampai sejauh ini masih sangat lemah. Artinya dalam mekanisme penggunaan input produksi, sektor hulu migas belum berorientasi domestik.

Indeks keterkaitan ke belakang (keterkaitan dengan sektor penunjang) sektor hulu migas hanya sebesar 0,0639. Dengan indeks daya penyebaran sektor hulu migas dibawah 1 atau dibawah rata-rata, dapat dikatakan bahwa sektor hulu migas tidak berorientasi domestik dalam penggunaan input produksinya. Sedangkan berdasarkan urutan nilai indeks, diketahui bahwa penggunaan input produksi sektor hulu migas memiliki orientasi domestik yang paling rendah dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain. Hal itu menegaskan bahwa TKDN di sektor hulu migas masih rendah. Dengan kondisi keterkaitan ke belakang yang masih rendah, sementara porsi sektor-sektor penunjang terhadap PDB nasional besar (lebih dari 60 %) juga menjawab dan menegaskan kembali mengapa kontribusi sektor hulu migas terhadap PDB nasional relatif rendah.

Data yang ada menunjukkan bahwa keterkaitan sektor hulu migas dengan sektor pengunanya justru relatif besar (kuat). Hal itu dapat dilihat dari besarnya porsi output sektor hulu migas yang dialokasikan ke sektor pengguna mencapai 83,54 %, porsi input dari sektor hulu migas mencapai 12,04 % terhadap total input sektor pengguna, dan indeks keterkaitan ke depan (keterkaitan dengan sektor pengguna) sektor hulu migas mencapai 3,82253.

Berdasarkan simulasi ReforMiner, teridentifikasi bahwa besarnya angka pengganda ouput sektor hulu migas adalah sebesar 1,19098. Dengan kondisi tersebut,jika terjadi peningkatan permintaan hulu migas sebesar Rp 1 triliun, akan meningkatkan output perekonomain nasional sebesar Rp 1,19 triliun.Dalam hal ini teridentifikasi bahwa besarnya angka pengganda input sektor hulu migas adalah sebesar 3,72065. Dengan demikian jika terjadi peningkatan alokasi output sektor hulu migas kepada sektor pengguna sebesar Rp 1 triliun, akan meningkatkan output perekonomian nasional sebesar Rp 3,72 triliun.Jika besarnya angka pengganda tenaga kerja sektor hulu migas adalah sebesar 0,01367. Dengan demikian jika terjadi peningkatan permintaan output sektor hulu migas sebesar Rp 1 triliun, akan menambah penyerapan tenaga kerja sebanyak 13.670 tenaga kerja.

ReforMiner juga menemukan bahwa pengurangan impor (peningkatan TKDN) di sektor hulu migas masing-masing sebesar 5 %, 10 %, dan 20 % dari kondisi awal akan berdampak terhadap peningkatan ouput perekonomian nasional masing-masing sebesar Rp 7,67 triliun, Rp 15,34 triliun, dan Rp 30,69 triliun.Terdapat perbedaan data realisasi TKDN yang disampaikan dengan realisasi TKDN berdasarkan hasil kajian. Dalam kurun 2006-2010, rata-rata realisasi TKDN dilaporkan telah mencapai 50,48 %. Sedangkan TKDN (porsi input sektor hulu migas dari sektor-sektor penunjang) berdasarkan hasil kajian hanya sebesar 5,32 %.

Dari data yang ada ReforMiner menemukan bahwa kontribusi sektor penunjang dan sektor pengguna sektor hulu migas terhadap PDB Nasional masing-masing sebesar 62,67 % dan 25,45 %. Terkait dengan struktur perekonomian yang ada, daya dorong dan daya tarik sektor hulu migas terhadap perekonomian nasional masih kurang optimal.Dalam hal ini sektor migas memiliki kontribusi dan peran penting dalam pos penerimaan APBN. Dalam kurun waktu 2004-2010, rata-rata realisasi kontribusi penerimaan sektor hulu migas terhadap penerimaan negara berkisar antara 25 % hingga 30 %.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments