Metrotvnews.com – 24 Oktober 2013
Jakarta: Regulasi dan penerapan open access untuk infrastruktur transmisi distribusi gas nasional diperlukan agar membuat pasar gas domestik lebih sehat. Dengan open access konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan akan suplai gas.
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto menilai itu. “Konsumen yang selama ini tidak mendapatkan gas berpeluang untuk bisa memenuhi kebutuhannya karen penyuplai gas akan bertambah,” ujar Pri Agung dalam pesan singkatnya kepada Media Indonesia, Kamis (24/10).
Ia menganggap dengan pipa berstatus open access, penyuplai gas akan saling berkompetisi satu dengan yang lain sehingga mendorong harga di end user bisa lebih rendah. “Jadi, open access akan mendorong ke arah efisiensi dan bukan high cost economy,” tegasnya.
Pasar yang selama ini relatif dikuasai PGN akan bergeser jika open access diterapkan karena adanya kompetisi. Namun, kondisi ini akan memaksa PGN untuk melakukan ekspansi pembangunan infrastruktur secara massif agar bisa tetap mendapatkan keuntungan yang besar.
“Jadi, dengan open access dan membuka pasar itulah yang harus dilakukan agar infrastruktur gas nasional berkembang. Pada akhirnya diversifikasi energi dengan meningkatkan penggunaan gas untuk menggantikan BBM juga akan berjalan lebih cepat,” tandasnya. (Ayomi Amindoni)