(sindonews.com,14 Agustus 2016)
JAKARTA– PTPertaminamelalui anak usaha, PT Pertagas dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN sama-sama memiliki bisnis penjualan gas. Siapa yang menjual lebih mahal?Direktur Eksekutif ReforMiner Komaidi Notonegoro mengungkapkan,
bila dibandingkan harga jual gas PGN lebih mahal dari Pertamina. Namun, jika keduanya bersinergi (holding BUMN migas) maka harga gas akan lebih murah.
“Harga gas PGN lebih mahal. Kalau digabung lebih murah dari PGN tapi tak semahal dijual PGN dan tak semurah dijual Pertamina,” ujarnya di Jakarta, Minggu (14/8/2016).
Perbedaan harga gas, lanjut dia, salah satunya dipengaruhi letak geografis. Lapangan gas yang berlokasi di Indonesia Timur memakan biaya operasional lebih besar dibanding dengan Pulau Jawa.
“Setiap lapangan gas keekonomian berbeda, antara di Papua dan Bojonegoro beda karena infrastruktur di Jawa lebih mapan dari di Papua,” kata Komaidi.
Menurutnya, kajian penurunan harga gas dengan adanya holding migas banyak hitungannya. Sehingga, tidak mudah diputuskan dalam waktu cepat.
Mungkin sampai saat ini sebabkan harganya ketat. Banyak variabel yang harus dievaluasi. PGN bisa turun ke level berapa dan Pertamina naikkan harga gas berapa? Sehingga bisa penuhi keekonomian korporasi dan memenuhi industri,” pungkasnya.