(beritasatu.com: Selasa, 26 Juli 2016)
JAKARTA Mundurnya jadwal submit dokumen tender proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTGU) Jawa I berkapasitas 2 x 800 megawatt (MW) dikhawatirkan membuat target pencapaian proyek listrik pemerintah sebesar 35.000 MW menjadi molor.
Direktur Eksektutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mengatakan, pengunduran jadwaltenderakan menghambat kesiapan electricity dalam program 35.000 MW. “Dampak lebih lanjut akan dirasakan masyarakat,†kata dia saat dihubungi Selasa (26/7).
Sebelumnya PLN kembali memperpanjang jadwal submit dokumen tender proyek PLTGU Jawa I dari semula 25 Juli diundur menjadi 25 Agustus 2016. Ini menjadi perubahan kedua setelah sebelumnya ditetapkan pada 10 Mei 2016. Namun penundaan ini tidak semata-mata disebabkan oleh PLN. Menurut PLN, penundaan juga disebabkan permintaan dari peserta tender.
Namun Fabby menilai, ketidakpastian jadwal tender PLTGU Jawa I justru berdampak bagi para peserta. Sebelum submit tender, mereka melakukan market sounding, analisa pasar, mencari rekanan, hingga hitungan bisnis. “Perusahaan yang ikut pasti sudah mengeluarkan sekian ratus ribu dolar dalam proses penyiapan tender,†kata dia.
Fabby mengusulkan, di awal sebelum proyek berjalan, PLN sudah membuat pedoman pelaksanaan. “Sebenarnya sudah ada tugas pokok dan fungsi tim percepatan listrik. Tugas tim ini memastikan agar implementasi sudah berjalan, kalau ada hambatan diselesaikan,†tegasnya.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menambahkan, mundurnya jadwal tender PLTGU Jawa I akan memunculkan keraguan investor, baik yang akan masuk maupun yang telah terlibat. Komaidi juga mengingatkan, kelonggran dari sisi waktu ini tidak diikuti dengan kelonggaran dari sisi persyaratan teknis.
PLTGU Jawa I akan dibangun di Muara Tawar, Kabupaten Bekasi. Pembangunannya diprediksi menghabiskan waktu 3-4 tahun, ditargetkan selesai 2019. Kebutuhan gas untuk PLTGU Jawa I kurang lebih 250 MMSCFD, rencananya pasokan gas akan diperoleh dari kilang Tangguh. Pembangkit listrik ini merupakan salah satu bagian dari program 35.000 MW. Diperkirakan pembangunan PLTGU Jawa I membutuhkan biaya investasi sebesar US$ 2 miliar atau Rp 26 triliun.
Sejumlah perusahaan mengikuti tender pembangkit ini seperti PT Medco Power Generation Indonesia, PT Adaro Energy Tbk, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Bukaka Teknik Utama, hingga PT Pertamina (Persero).
Beritasatu.com: Selasa, 26 Juli 2016