(kompas.com:Â Kamis 19 Mei 2016)
JAKARTA – Harga minyak dunia yang merangkak naik beberapa pekan belakangan diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun. Direktur Reforminers Institute Pri Agung Rakhmanto bahkan menyebut ada peluang harga minyak bergerak di kisaran 60 – 70 dollar AS per barrel. “Sekarang ini kan ada perubahan konstelasi yang menyebabkan ada sentimen positif ke harga minyak, yaitu pengurangan suplai di pasar minyak dunia, kemudian adanya pergantian Menteri Perminyakan Arab Saudi,†kata Pri kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2016).
Menurut Pri, perombakan di Arab Saudi yang menggeser Ali al-Naimi dari jabatan Menteri Perminyakan memberikan dampak serius terhadap sentimen kenaikan harga minyak dunia. “Karena pendekatan Arab Saudi terhadap pasar ini akan berubah. Mungkin akan lebih kompromistis dan tidak sekadar membanjiri suplai, makanya sentimennya positif,†ungkap Pri.
Lebih lanjut, ia menambahkan, besar kemungkinan pengganti Ali al-Naimi tidak akan mem-freeze produksi. Lebih lanjut dia bilang, dengan harga minyak pekan ini saja yang hampir menyentuh 50dollar AS per barrel, ke depan terbuka kemungkinan harga minyak terus bergerak naik. “Kita melihatnya 60-70 dollar AS itu terbuka. Paling tidak 60 dollar AS itu lebih bisa digambarkan,†ucap Pri.