IDXChannel; 17 Oktober 2023
IDXChannel – Pemerintah diminta mewaspadai perang Hamas-Israel yang nantinya diperkirakan akan berdampak terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, hal ini bisa saja terjadi karena minyak merupakan komoditas di pasar terbuka.
“Artinya kalau satu kawasan naik, ya juga akan berpengaruh ke semua kawasan ikut naik ya. Dampaknya nanti ke pengadaan harga BBM jadi lebih mahal. Nah ini yang saya kira perlu diantisipasi oleh pemerintah,” ujar Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (17/10/2023).
Komaidi menilai, apabila terjadi perang di kawasan Timur Tengah, maka akan memicu ekspektasi negatif dari pelaku pasar. Hal ini terlepas dari dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel.
“Relevansinya mungkin ada atau tidaknya dukungan ke sana yang namanya perang di kawasan Timur Tengah, maka fundamental yang berpengaruh besar terhadap pergerakan harga minyak,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menekankan bahwa kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja dengan memanasnya konflik antara Hamas dan Israel.
Kepala Negara pun menyebut Indonesia bisa terdampak oleh tegangnya geopolitik di kawasan Timur Tengah itu.
Hal ini dikarenakan konflik yang berlangsung antara kedua kubu itu bisa berdampak terhadap harga BBM dunia dan tentunya bisa merembet ke kenaikan harga BBM Indonesia baik yang subsidi maupun yang non-subsidi.
“Saya tidak ingin menakut-nakuti, tapi bisa kejadian, kalau perang enggak selesai, harga BBM global pasti akan naik. Harga energi ini bisa naik gara-gara perang Palestina-Israel, harga energi tuh artinya bensin, Pertamax, Pertalite,” ujar di Jakarta, Minggu (15/10/2023) lalu.