Friday, December 6, 2024
HomeReforminer di Media2023Tak Ada Temuan Raksasa, Mustahil Produksi Minyak RI Bisa Naik

Tak Ada Temuan Raksasa, Mustahil Produksi Minyak RI Bisa Naik

CNBCIndonesia.com; 06 November 2023

Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya Pemerintah Indonesia untuk mengejar target kenaikan produksi yang signifikan kemungkinan cukup sulit. Terutama, apabila hanya mengandalkan lapangan minyak yang sudah berusia uzur.
Founder & Advisor ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menjelaskan, perlu upaya ekstra bagi pemerintah untuk dapat menggenjot kenaikan produksi minyak. Sebab, apabila hanya mengandalkan produksi dari lapangan tua cukup mustahil.

Menurut dia, kenaikan produksi minyak dapat terjadi apabila sudah ada investasi dan produksi dari lapangan-lapangan baru yang skalanya cukup besar. Misalnya, sekelas Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Ltd atau Blok Rokan yang kini dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

“Yang akan membuat produksi naik adalah kalau sudah ada investasi dan produksi dari lapangan-lapangan baru yang skalanya besar seperti sekelas Blok Cepu atau Rokan misalnya. Harus berhasil dulu eksplorasinya atau upaya EOR nya di lapangan besar sekelas itu, baru akan bisa naik produksi,” kata Pri Agung kepada CNBC Indonesia, Senin (6/11/2023).

Sementara itu, Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Migas (Aspermigas) Moshe Rizal menilai, setidaknya terdapat dua hal yang dapat mengurangi tingkat penurunan produksi minyak nasional.

Pertama, yaitu optimalisasi produksi yang ada seperti dengan workover wells, peningkatan produktivitas dan pemanfaatan sumur-sumur yang ditinggalkan (abandoned wells) dengan re-entry. Kedua, yakni dengan percepatan monetisasi rencana pengembangan lapangan migas atau Plan of Development (PoD).

“Dan kalau untuk meningkatkan produksi nasional, ada dua hal juga, yaitu implementasi teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Eksplorasi untuk menemukan cadangan-cadangan baru,” tambahnya.

Namun, menurut Moshe semua itu setidaknya membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Di sisi lain, sektor energi dunia saat ini juga sudah mulai shifting dari energi fosil ke energi yang lebih bersih.

“Begitu juga kapital yang diinvestasikan, sehingga membuat situasi persaingan antara negara makin keras untuk menarik investor ke negaranya masing-masing, jadi Indonesia harus terus berlomba untuk meningkatkan iklim investasinya,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, produksi minyak nasional hingga kini masih belum menunjukkan tren kenaikan yang positif. Padahal, pergantian tahun dari 2023 menuju 2024 semakin dekat.

Mengutip data Kementerian ESDM, produksi minyak harian per 4 November baru mencapai 571.280 barel per hari (bph). Sementara pemerintah memasang target produksi lifting minyak dalam APBN 2023 di level 660.000 bph.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments